YUMAN RAMBALDI (2009) UJI MODEL LABORATORIUM PENGARUH REMBESAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP KERUNTUHAN LERENG TANAH PASIR. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (158kB)
Abstract.pdf
Download (32kB)
Bab I.pdf
Download (49kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (245kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (150kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (193kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (213kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (23kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (32kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (70kB)
Abstract
Kelongsoran pada lereng dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah perubahan sudul kemiringan lereng dan rembesan air. Semakin besar sudut kemiringan lereng, maka semakin besar pula kemungkinan lereng tersebut mengalami keruntuhan. Air hujan maupun resapan air dari tempat lain dalam tanah, akan segera meningkatkan kadar air, sehingga menyebabkan bidang kontak antar butir akan melemah sehingga menurunkan kekuatan geser dalam lapisan tanah. Untuk itu, perlu dilakukan kajian keruntuhan lereng akibat rembesan dengan beberapa variasi kemiringan lereng. Alai utama yang digunakan dalam penelitian adalah rangka model semi 3- dimensi dengan ukuran 100 cm panjang x 70 cm tinggi x 10 cm lebar. Model lereng dibuat dari pasir dengan berat volume keringnya (yd = 2,630 gr/cm3) lereng dibuat dengan kemiringan lereng 30°, 40° dan 60°. Untuk menyebabkan keruntuhan, diberikan pips pada /winking tanah sehagai tempat masuknya air. Kondisi ini diharapkan air dapat memutuskan kerekatan lereng. Uji geser langsung dilakukan untuk mengevaluasi parameter kuat geser tanah pada saat runtuh. Untuk menganalisis lereng terhadap bidang longsor menggunakan metode Culman. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi derajat kemiringan pada lereng maka bidang runtuh pada lereng, akan semakin besar. Sudut runtuh untuk lereng dengan kemiringan 30°,40° dan 60° masing-masing adalah 26,56°, 30,96° dan 40,91°. Keruntuhan lereng dengan kemiringan yang kurang dari 40° terjadi pada bagian kaki lereng, sedangkan keruntuhan di bagian kaki hingga puncak lereng terjadi pada lereng dengan kemiringan lebih dari 40°. Kadar air pada lereng meningkat 30% hingga 47% akibat rembesan yang menyebabkan berkurangnya kuat geser tanah berkisar antara 2% hingga 19,5%
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SKRIPSI UJI MODEL ANGKA PORI KADAR AIR |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 06:55 |
Last Modified: | 24 Jun 2022 06:55 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14191 |