FATHI HIDAYATI (2014) PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI SD MUHAMMADIYAH BOGOR PLAYEN GUNUNGKIDUL. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.doc
Download (498kB)
Full Text.doc
Restricted to Repository staff only
Download (258kB)
Abstract
Kecerdasan emotional (emotional intelegence) berbeda dengan kecerdsan intelektual (intelegent). Penelitian tentang kecerdasan intelektual telah berumur seratus tahun dan dilakukan terhadap ratusan ribu orang, sedangkan kecerdasan emosional merupakan konsepbaru yang sampai sekarang belum ada yang dapat mengemukakan secara tepat sejauh mana variasi yang ditimbulkannya dalam perjalanan hidup seseorang. Akan tetapi data yang ada mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional dapat sama ampuhnya bahkan terkadang lebih ampuh dari kecerdasan intelektual.
Sedangkan 80% diisi oleh kekuatan-kekuatan lain termasuk diantaranya kecerdasan emosional. Mengenai kecerdasan intelektual yang menyatakan bahwa kecerdasan intelektual tidak dapat banyak diubah oleh pengalaman dan pendidikan kecerdasan intelektual cendeung bawaan sehingga kita tidak dapat berbuat banyak untuk meningkatkanya. Sementara itu kecerdasan emosional dapat dilatih, dipelajari dan dikembangkan pada masa kanak-kanak, sehingga masih ada peluang untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkanya untuk memberikan sumbangan bagi sukses hidup seseorang.
Konsep kecerdasan emosional memang masih relatif baru oleh karena itu belum dikenal sebagaimana kita mengenal hebatnya kecerdasan intelektual, juga belum banyak dikembangkan oleh dunia pendidikan. Sehingga konsep-konsep dan praktik pendidikan yang berlangsung masih cenderung mengedepankan kecerdasan intelektual. Stigma anak cerdas diberikan kepada mereka yang memiliki nilai rapor tinggi, rangking 10 besar dikelas ataupun nilai UAN yang tinggi. Walaupun disatu sisi dikelas mereka termasuk anak yang mau menang sendiri, tidak dapat bergaul dengan teman ataupun suka menyendiri. Tidak ada label cerdas bagi anak yang suka bergaul, perhatian dengan teman dan suka menolong tetapi memiliki angka rapor yang rendah padahal untuk mencapai keberhasilan hidup tidak cukup hanya dengan bekal cerdas secara intelektual tetapi rendah dalam kecerdasan emosional.
Dapat disimpulkan bahwa: Peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa SD Muhammadiyah Bogor terdiri dari tiga bagian, yaitu ketika guru sebagai motivator, peran yang diutamakan adalah memeperjelas dalam pembelajaran, membangitkan minat siswa, menciptakan suasana yang menyenangkan, memberikan pujian terhadap keberhasilan siswa, menilai secara obyektif, dan menciptakan persainagan dan kerja sama adapun strategi guru dalam memotivasi adalah menciptakan iklim belajar yang terbuka dan positif.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KECERDASAN EMOSIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 04:07 |
Last Modified: | 24 Jun 2022 04:07 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14263 |