PERBEDAAN JUMLAH KOLONI BAKTERI PADA LUKA DIABETIK YANG DILAKUKAN CLEANSING DENGAN NACL 0.9% DAN REBUSAN DAUN SIRIH

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemia dan glukosuria, serta dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik. Jumlah penderita DM di Indonesia peringkat keempat terbesar di dunia. Penyembuhan untuk ulkus diabetik dapat terjadi bila proses perawatannya benar dan komprehensif. Salah satunya dengan pencucian (cleansing). Tidak ada konsensus mengenai cairan yang digunakan dalam pembersihan luka. Salah satu tanaman obat yang mengandung zat antiseptik ialah daun sirih. Efek farmakologi sirih sebagai antioksidan dan antibakteri merupakan potensi yang mungkin dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni bakteri pada luka diabetik yang dilakukan cleansing dengan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan desain Pretest – Postest control group design. Populasi penelitian ini menggunakan tikus jantan galur Wistar usia 2-3 bulan dengan berat 160-190 g per ekor. Besar sampel yang diambil sebanyak 6 ekor tiap kelompok. Penentuan kelompok kontrol dan intervensi dilakukan secara acak. Konsentrasi air rebusan daun sirih yang digunakan adalah 30%. Jumlah koloni bakteri ditentukan berdasarkan hasil swab dari luka yang dilakukan pengenceran 103 dan ditanam pada media Trypticase Soy Agar. Analisis statistik menggunakan uji t-test berpasangan dan t-test tidak berpasangan. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah koloni bakteri pada luka diabetik yang dilakukan cleansing dengan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih yang nilai p=0,000 yang artinya nilai p<0,05