PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (XANTHONE) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

Diabetes telah diketahui sebagai gangguan stress oksidatif yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara oksidan dengan kemampuan antioksidan alami dari tubuh. Intervensi dengan kombinasi obat multipel menunjukkan efek bermanfaat. Penggunaan beberapa komponen dari tanaman dan buah-buahan segar memiliki manfaat antioksidan pada DM. Antioksidan eksogen diperlukan sebagai penghambat kerusakan oksidatif tersebut. Ekstrak kulit manggis mengandung xanthone yang bersifat sebagai antioksidan diperkirakan dapat menurunkan glukosa darah pada penderita DM tipe 2, Sehingga diperlukan penelitian klinik untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis pada penderita DM tipe 2. Metode penelitian ini quasi eksperimental dengan pendekatan non equivalent pretest-posttest control group untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian ekstrak kulit manggis (xanthone) terhadap kadar glukosa darah puasa pada penderita DM tipe 2. Subjek penelitian ini terdiri dari kelompok uji sebanyak 17 orang dan kelompok kontrol sebanyak 16 orang. Kelompok uji diberikan perlakuan berupa ekstrak kulit manggis selama 3 minggu. Kelompok kontrol sebagai pembanding tidak mendapatkan perlakuan. Subjek akan diambil darahnya sebelum perlakuan sebagai data pretest, setelah perlakuan 3 minggu subjek kembali diambil darahnya untuk data post test, begitu pula pada kelompok kontrol. Hasil penelitian pada kelompok uji menunjukkan adanya penurunan kadar GDP pada penderita DM tipe 2 setelah pemberian ekstrak kulit manggis dengan nilai P=0.004 (< 0.05), sedangkan pada kelompok kontrol juga terjadi penurunan kadar GDP dengan nilai P= 0.023 (< 0,05). Disimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis dapat menurunkan kadar GDP pada penderita DM tipe 2.

Kata kunci : DM tipe 2,GDP, Xanthone,Antioksidan,Stress oksidatif