GAMBARAN PENERAPAN IDENTIFIKASI PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Kesalahan pemberian pelayanan kesehatan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan waktu. Ketepatan melakukan identifikasi pasien akan meningkatkan kualitas mutu keselamatan pasien dan mengurangi kejadian yang diakibatkan karena kesalahan identitas pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan identifikasi pasien dan melihat hubungan antara karakteristik perawat dengan identfikasi pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 perawat di Bangsal Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan checklist.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden melakukan identifikasi pasien dengan kriteria kurang sebanyak 35 orang (92,1%) dan hasil hubungan antara karakteristik perawat dengan penerapan identifikasi pasien menunjukkan nilai hubungan usia dengan identifikasi pasien (p=1,000 > 0,05), jenis kelamin dengan identifikasi pasien (p=0,519 > 0,05), pendidikan dengan identifikasi pasien (p=224 > 0,05) dan masa kerja (p=0,097 > 0,05).
Kesimpulan, perawat melakukan identifikasi pasien dengan kriteria kurang dan tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dengan penerapan identifikasi pasien di Bangsal Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul dan perlu penelitian selanjutnya untuk melihat tingkat pengetahuan perawat tentang identifikasi pasien serta faktor yang mempengaruhi role model keperawatan.
Kata Kunci: Identifikasi pasien, Karaketeristik Perawat, Keselamatan Pasien, Role Model Keperawatan, dan tingkat pengetahuan perawat.