WAHID NUR ARIFIN (2014) PEMBEDAAN KECEPATAN KESEMBUHAN LUKA INSISI ANTARA OLESAN GEL DAUN LANTORO (LEUCAENA LEUCOCEPHALA) DAN POVIDONE IODINE PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Naskah Publikasi.pdf
Download (404kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (404kB)
Abstract
Luka adalah hilang atau pun rusaknya sebagian dari jaringan tubuh. Keadaan luka ini banyak faktor penyebabnya. Diantara penyebab dari luka adalah trauma benda tajam atau tumpul, ledakan, zat kimia, perubahan suhu, sengatan listrik, atau pun gigitan hewan. Respon organism terhadap kerusakan jaringan/organ serta usaha pengembalian kondisi homeostasis sehingga dicapai kestabilan fisiologis jaringan atau organ yang pada kulit terjadi penyusunan kembali jaringan kulit ditandai dengan terbentuknya epitel fungsional yang menutupi luka. Beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan dalam proses penyembuhan luka seperti daun lamtoro, rimpang kunyit dan temulawak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan kesembuhan pada luka insisi yang diolesi gel ekstrak daun lamtoro, povidone iodine sebagai kelompok kontrol pada tikus putih dan kelompok tanpa perlakuan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental pada hewan coba yaitu tikus putih sebanyak 15 ekor, usia 3-4 bulan dan berat 150-250 gram. Tikus putih dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok gel lidah buaya, kelompok ekstrak etanolik rimpang kunyit, dan kelompok kontrol. Luka insisi sepanjang 2 cm dan kedalaman 2 mm dibuat secara bersih mengunakan pisau bedah. Pengamatan fase penyembuhan luka secara makroskopis dengan skoring untuk mengetahui proses penyembuhan luka, di ukur menggunakan pengaris untuk mengetahui luas luka. Hasil pengamatan dianalisis dengan uji statistik non parametik krusskalwallis dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji mann-whitney tes.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata waktu sembuh luka sayat dengan olesan gel ekstrak daun lamtoro memiliki waktu sembuh paling cepat yaitu selama (11,80 0,837) hari, povidone iodine sebagai kelompok control (12,80 0,837) hari dan kelompok tanpa perlakuan (13,80 0,447 ) hari. Hasil uji beda lama waktu kesembuhan luka antara ketiga variable adalah 0,013 dan hasil man whitney tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok gel ekstrak daun lamtoro dan kelompok kontrol dengan nilai p=0,100. Berdasarkan hasil yang dicapai dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak daun lamtoro pada kesembuhan luka sayat lebih cepat dibandingkan dengan povidone iodine sebagai kelompok kontrol dan tanpa perlakuan.
Kata Kunci: Luka insisi, Daun Lamtoro, Fase Penyembuhan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | LUKA INSISI DAUN LANTORO FASE PENYEMBUHAN |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 22 Jun 2022 03:16 |
Last Modified: | 22 Jun 2022 03:16 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14563 |