PERUBAHAN SIKAP KOREA SELATAN TERHADAP PERJANJIAN 2015 JAPAN-ROK AGREEMENT ON COMFORT WOMEN

Penelitian ini berusaha menjelaskan penyebab dari perubahan sikap Korea Selatan yang menjadi bertentangan dengan Perjanjian 2015 Japan-ROK Agreement on Comfort Women setelah mengimplementasikan perjanjian selama satu tahun. Dengan menggunakan konsep kebijakan luar negeri oleh James N. Rosenau dan konsep demokrasi, perubahan sikap Korea Selatan disebabkan oleh adanya dorongan dan pengaruh yang intens dari aktor sosial dalam negeri. Aktor sosial dalam kasus ini direpresentasikan oleh media massa, kelompok pelajar-mahasiswa, dan The Korean Council. Tiga aktor ini berhasil mempengaruhi publik dan pemerintah Korea Selatan untuk memperhatikan isu comfort women dengan sudut pandang korban melalui berbagai aksi yang dilakukan secara konsisten. Penelitian ini membuktikan bahwa perumusan kebijakan luar negeri Korea Selatan tidak hanya dipengaruhi oleh aktor pemerintah namun juga dapat dipengaruhi oleh aktor sosial dalam negeri Korea Selatan.