HUBUNGAN LAMA KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKASI NEUNATORUM DI RSUD PENEMBAHAN SENOPATI BANTUL PEREODE JANUARI 2011 - DESEMBER 2012

Angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara ˗ negara ASEAN lainnya. WHO menyatakan bahwa salah satu penyebab kematian perinatal terbanyak adalah asfiksia neonatorum. Ketuban pecah dini dapat mempertinggi risiko terjadinya asfiksia neonatorum. Insiden ketuban pecah dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari 2011 – Desember 2012 sebesar 5,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum serta mengetahui perbedaan kejadian asfiksia neonatorum pada lama ketuban pecah dini < 12 jam dan ≥ 12 jam. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan menggunakan design cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu dengan ketuban pecah dini serta bayi baru lahir dari ibu dengan ketuban pecah dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari 2011 – Desember 2012. Besar sampel dihitung dengan rumus taro yamane yaitu sebesar 68 pasien dengan cara pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi˗square. Hasil analisis bivariat menunjukkan P = 0,006. Karena P < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum.