PERBEDAAN EFEKTIVITAS DAYA ANTIBAKTERI ANTARA CHORHEXIDINE DIGLUCONATE 2% DENGAN EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) TERHADAP BAKTERI ENTEROCOCCUS JEACALIS

LAELATUL DELVI SETIYANI (2014) PERBEDAAN EFEKTIVITAS DAYA ANTIBAKTERI ANTARA CHORHEXIDINE DIGLUCONATE 2% DENGAN EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) TERHADAP BAKTERI ENTEROCOCCUS JEACALIS. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf

Download (270kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Suatu keberhasilan perawatan endodontik dalam perawatan saluran akar adalah dengan menghilangkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi dari dalam saluran akar. Enterococcus faecalis merupakan bakteri anaerob gram positif yang merupakan mikroorganisme paling sering ditemukan terisolasi dari infeksi sekunder pasca perawatan endodontik. Larutan chlorhexidine digluconate 2% merupakan bahan irigasi yang digunakan sebagai bahan antibakteri yang efektif melawan bakteri Enterococus faecalis. larutan chlorhexidine digluconate 2% tidak mampu melarutkan jaringan dan dapat menimbulkan reaksi alergi. Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata ness) mempunyai kandungan daya antibakteri yaitu flavonoid, alkanoid, glykosid, steroid, fenol, tanin dan saponin.
Jenis penelitian ekperimental laboratoris In Vitro. Populasi dalam penelitian adalah bakteri Enterococcus faecalis strain ATCC. Bahan sample yang digunakan adalah tanaman sambiloto (Andrographis paniculata ness). Ekstrak daun sambiloto yang dibuat dengan konsentrasi 25%,50%,75%,100%. Jumlah kelompok perlakuan adalah 6 kelompok dan setiap kelompok dilakukan pengulangan masing-masing sebanyak sepuluh kali.
Penelitian menggunakan metode difusi sumuran pada media agar TSA, bakteri dioleskan pada media agar TSA kemudian ditetesi larutan uji chlorhexidine digluconate 2%, ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata ness) konsentrasi 25%,50%,75%,100% dan aquades. Zona radikal dihitung menggunakan sliding caliper.
Data dianalisis menggunakan Krauskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Kesimpulan penelitian ini adalah chlorhexidine digluconate 2% memiliki antibakteri lebih tinggi dibandingkan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata ness) dan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata ness) konsentrasi 100% memiliki daya antibakteri lebih tinggi daripada konsentrasi 25%,50%,75%.
Kata kunci: Chlorhexidine digluconate 2%,ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata
ness), Enterococcus faecalis.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: CHORHEXIDINE DIGLUCONATE 2% EKTSRAK DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) ENTEROCOCCUS FAECALIS
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 21 Jun 2022 07:27
Last Modified: 21 Jun 2022 07:27
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14722

Actions (login required)

View Item
View Item