VELLA LAILLI D (2014) FORMULASI DAN UJI DAYA ANTIBAKTERI PATCH EKSTRAK ETANOL KULIT DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) TERHADAP STREPTOCOCCUS SANGUIS PADA STOPMATITIS AFTOSA REKUREN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Naskah Publikasi.docx
Download (29kB)
Full Text.docx
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
*118 Sariawan (Stomatitis Aftosa Rekuren) merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi di masyarakat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya infeksi bakteriStreptococcus sanguis.Sementara itu penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit delima (Punica granatum L.) memiliki aktifitas antibakteri karena terdapat kandungan senyawa tanin di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimal ekstrak etanolik kulit delima (Punica granatum L.)sebagai antibakteri, mendapatkan patch ekstrak etanolik kulit delima (Punica granatum L.)dengan polimer chitosan, PVP dan HPMC, serta evaluasi efektivitas patch terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguisdengan melihat diameter zona hambat.
Uji untuk menentukan konsentrasi optimal ekstrak yang diperlukan dalam penghambatan Streptococcus sanguis dilakukan dengan metode difusi agar. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 1%, 2,5%, 5%, 10% dan 20%. Kontrol positif yang digunakan adalah albotyl, sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah aquadest. Formulasi patch dilakukan dengan metode solven-casting dengan perbandingan chitosan, PVP dan HPMC yang digunakan 1:2:2, 1:2:3 dan 2:3:6. Sementara itu uji efektivitas patch sebagai antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Kontrol negatif yang digunakan dalam uji ini adalah patch tanpa kandungan ekstrak. Analisis statistik dilakukan dengan metode Kruscal-Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimal ekstrak yang diperlukan dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguis adalah 10%. Hasil analisis statistik secara Kruscal-Wallis menghasilkan nilai p=0,014. Hasil post-Hoc test dengan Mann-Whitneymenunjukkan bahwa semua ekstrak memiliki perbedaan penghambatan yang signifikan terhadap ekstrak dengan konsentrasi 1%.Sementara itu, ekstrak etanolik kulit delima (Punica granatum L.)dapat diformulasikan menjadi sebuah sediaan patch dengan dengan karakteristik dasar terbaik terdapat pada perbandingan formulachitosan, PVP dan HPMC1:2:3 dengan kandungan ekstrak 5%. Pada uji efektivitas, patch ekstrak etanolik kulit delima (Punica granatum L.) tidak menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis, diduga karena adanya pelepasan zat aktif yang terganggu. Namun demikian ekstrak etanolik kulit delima (Punica granatum L.) memiliki aktivitas antibakteri yang lebih poten dibandingkan dengan kontrol lainnya.
Kata kunci : kulit delima (Punica granatum L.), patch,Streptococcus sanguis.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | *118 KULIT DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) STREPTOCOCCUS SANGUIS |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 07:33 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 07:33 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14725 |