ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ASET PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Awal keberadaan perbankan syariah di Indonesia ditandai dengan beroperasinya Bank Muammalat Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992. Perkembangan dan kinerja bank syariah dari tahun 1992 sampai saat ini cukup menggembirakan, namun perkembangan perbankan syariah di Indonesia belum dapat dirasakan dalam perekonomian Indonesia serta belum dapat menjadikan bank syariah menjadi bank yang berpengaruh dan diunggulkan. Suatu bank syariah dikatakan mengalami perkembangan atau pertumbuhan apabila indikatornya mengalami kenaikan. Salah satu indikator yang dijadikan landasan pengukuran pertumbuhan bank adalah pertumbuhan aset.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Return on Assets (ROA), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), bagi hasil, porsi deposito dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pertumbuhan aset. Obyek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank umum syariah di Indonesia dari Desember 2011 sampai dengan September 2013. Berdasarkan metode purposive sampling, diperoleh 11 Bank Umum Syariah sebagai sampel, sehingga menghasilkan 88 laporan keuangan triwulanan. Alat analisis yang digunakan adalah dengan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 16.0.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan aset perbankan syariah adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Sedangkan Return on Assets (ROA), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), bagi hasil, porsi deposito tidak berpengaruh terhadapap pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia.
Kata kunci : Pertumbuhan aset, Return on Assets (ROA), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), bagi hasil, porsi deposito dan Capital Adequacy Ratio (CAR).