HASIL PARAMETER UJI MARSHALL AC-WC MODIFIKASI METERIAL ABU VULKANIK GUNUNG KELUT BERDASARKAN SPESIFIKASI BINA MARGA 2010-REV 2

Pada tanggal 13 Februari 2014 terjadi letusan Gunung Kelud yang mengeluarkan material vulkanik berbagai ukuran ke seluruh penjuru pulau Jawa, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta. Letusan ini menghasilkan banyak abu vulkanik yang berdampak negatif pada kesehatan ataupun lingkungan. Untuk mengetahui manfaatnya diperlukan suatu penelitian, salah satu penelitian yang dilakukan ini adalah meneliti pengaruh penggatian filler abu vulkanik terhadap nilai karakteristik Marshall sesuai spesifikasi Bina Marga 2010-rev 2. Spesifikasi Bina Marga 2010 revisi-2 sendiri merupakan pedoman standar yang berisi tentang lingkup pekerjaan, persyaratan (acuan normatif, material, tenaga kerja), pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium dengan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% serta kadar abu vulkanik Gunung Kelud 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% pada setiap variasi kadar aspal. Sampel yang digunakan berjumlah 75 sampel. Pengujian ini menggunakan alat uji Marshall Test. Pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan hubungan nilai karakteristik Marshall dengan variasi abu vulkanik Gunung Kelud. Hasil dari keseluruhan penelitian ini menunjukan bahwa penambahan abu vulkanik Gunung Kelud pada campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) memberikan pengaruh yang signifikan untuk persyaratan karakteristik Marshall. Nilai stabilitas tertinggi didapat pada kadar aspal 6% untuk kadar abu vulkanik 10% sebesar 3460,79 kg. Nilai flow tertinggi adalah 6,47% pada kadar aspal 5,5% dan kadar abu vulkanik 10%. Nilai VIM , VFA, VMA dan MQ memnuhi spesifikasi Bina Marga 2010-rev 2. Penentuan kadar aspal optimum (KAO) dengan metode Narrow Range dalam penambahan abu vulkanik Gunung Kelud 0%, 2,5% 5%, 7,5%, dan 10% secara berurutan adalah: 6,05%; 6,85%; 6,6%; 6,1%;, dan 5,45%.