PENGARUH VARIASI ALKALI AKTIVATOR PADA BETON GEOPOLIMER FLY ASH TERHADAP KINERJA KUAT BETON .

Pada bidang konstruksi sejak dulu hingga sekarang, penggunaan beton sudah sangat lazim digunakan dalam pekerjaan konstruksi, karena beton dikenal dengan bahan material yang kuat tekannya memadai, dan pengerjaannya sederhana.. Beton merupakan campuran dari semen portland, air, agregat halus, agregat kasar dan dengan atau tidak menggunakan bahan tambah lain, tanpa disadari produksi semen dapat menimbulkan emisi gas karbondioksida CO2 keudara yang besarnya sebanding dengan jumlah semen yang diproduksi. Industri dari produksi semen semakin sering disorot oleh para pecinta lingkungan, sehubungan dengan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan pada proses kalsinasi kapur dalam pembuatan semen. Hal ini menjadi sumber utama dari efek rumah kaca (Global Warming) yang membahayakan pembangunan berkelanjutan dimasa mendatang, karena itu penggantian semen dengan material baru merupakan hal yang harus segera dilakukan. Perkembangan ilmu pengetahuan telah menemukan binder penggati semen, dimana pasta semen diganti oleh pasta polimer dengan fly ash sebagai prekursor ditambah dengan alkali aktivator untuk mengikat fly ash, sebagai salah satu alternatif dalam memproduksi beton ramah lingkungan, selain itu beton geopolimer mampu mencapai kekuatan tekan yang tinggi hanya dalam umur 3 hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui optimasi fly ash pada beton geopolimer dengan variasi alkali aktivator terhadap kinerja kuat tekan beton, dan menentukan pada variasi berapakah nilai kuat tekan maksimum terjadi