ALFA ZUDIA MEITADEVI (2014) ANALISIS PENGADAAN OBAT-OBATAN PARETO DENGAN PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN REORDER POINT (ROP) DI INSTALASI FARMASI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (3MB)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (671kB)
ABSTRAK.pdf
Download (1MB)
BAB. I.pdf
Download (4MB)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10MB)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (904kB)
BAB. IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (11MB)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (637kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (736kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (70MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (861kB)
Abstract
Latar Belakang : Instalasi farmasi merupakan satu-satunya unit yang bertugas mengelola obat dan perbekalan farmasi lainnya di rumah sakit. Instalasi Farmasi RS PKU Muhammadiyah Bantul mengelola lebih dari 2.000 item perbekalan farmasi pada tahun 2011- 2013, dimana sekitar 80% dari total item tersebut adalah obat. Pengadaan obat di IFRS PKU Muhammadiyah Bantul selama ini dilakukan dengan melihat pola konsumsi harian obat, belum ada metode yang digunakan sebagai standar untuk menentukan minimal stok obat yang harus tersedia dan jumlah pesanan obat yang harus dilakukan untuk setiap kali pemesanan. Dalam pengelolaan obat, dibutuhkan perencanaan yang baik agar pengadaan obat menjadi efektif dan efisien, terutama pada obat-obat dengan nilai investasi besar. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Analisis dilakukan terhadap data-data yang disajikan secara sistematis melalui tabel dan grafik. Hasil dan Pembahasan : Hasil analisis ABC menunjukkan bahwa pada tahun 2011-2013 terdapat 132 item obat yang berada dalam kategori A selama 3 tahun berturut-turut. Penelitian ini melakukan analisis kebutuhan obat tahun 2012 pada 132 item obat tersebut berdasarkan data konsumsi obat tahun 2011 dengan penambahan sebesar 10%. Dalam menentukan EOQ, biaya penyimpanan obat per unit ditentukan sebesar 25% dari harga obat per unit dan biaya pemesanan obat untuk tiap kali pesan adalah Rp.1.502,92. ROP adalah besar safety stock ditambah dengan kebutuhan obat selama lead time, dimana lead time ditentukan selama 2 hari dan safety stock ditentukan berdasarkan standar deviasi tingkat kebutuhan obat dengan service level yang diinginkan sebesar 95% (Z=1,645). Total biaya persediaan obat-obat pareto tahun 2012 dengan penerapan EOQ didapatkan efisiensi sebesar 38,48% atau senilai Rp.25.368.125,31 dibandingkan dengan model pengadaan sesuai kebijakan IFRS. Kesimpulan : Penerapan metode EOQ dan ROP pada pengadaan obat-obat pareto di IFRS PKU Muhammadiyah Bantul lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan model pengadaan obat yang selama ini dilakukan. Dengan adanya perencanaan EOQ dan ROP, pengadaan obat-obat pareto menjadi lebih terkendali dan menghasilkan total biaya persediaan yang lebih kecil.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Drug Procurement, ABC Analysis, EOQ, ROP |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 28 Dec 2021 03:53 |
Last Modified: | 08 Jan 2024 04:01 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/15220 |