HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI MAHASISWA KOAS 2007 DENGAN KEPUASAN PASIEN BERDASARKAN GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012.

Komunikasi yang dilakukan oleh dokter gigi muda merupakan hal paling penting dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan. Hal ini akan membantu menentukan diagnosa melalui keluhan utama (chief complain) pasien. Apabila komunikasi yang dilakukan oleh dokter gigi muda sesuai standar komunikasi dokter-pasien maka akan membantu tindakan selanjutnya karena pasien menjadi yakin akan kemampuan dokter. Komunikasi dokter-pasien mempunyai efek sangat besar saat dokter melakukan anamnesa, terutama untuk menggali informasi lebih mendalam dari apa yang dikeluhkan pasien. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif analitikdi RSGM UMY pada bulan Mei. Setiap responden diberi kuesioner dan menjawab pertanyaan yang ada di dalamnya, yaitu meliputi 7 item:(1) membangun sebuah hubungan/build a relatonsip;(2) membuka diskusi/oppen the discussion;(3) menyampaikan informasi/gaters informasi; (4) memahami perspektif pasien/understands the patient’s perspective; (5) berbagi informasi/shares information;(6) meminta persetujuan pasien/merencanakan perawatan selanjutnya/reaches agreement (if new/changed plan); (7) menutup diskusi/provides closure. Hasil penelitian ini adalah hubunganantara tingkat kepuasan pasien terhadap komunikasi berdasarkan karakteristik pasien, yaitu jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan. Hasil perhitungan uji Chi-Squaremenunjukan nilai significancy lebih dari 5% (0.05) pada semua jenis karakteristik, sehingga hal tersebut menunjukan bahwa tidak adanya hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap komunikasi mahasiswa koas RSGM UMY angkatan 2007 berdasarkan karakteristik pasien baik berdasarkan jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan pasien.
Kata kunci: komunikasi dokter-pasien, karakteristik pasien, kepuasan pasien