KOMUNIKASI KELOMPOK KOMUNITAS BIKERS SUBUHAN DALAM MEMBENTUK KOHESIVITAS TAHUN 2019 (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA KOMUNITAS BIKERS SUBUHAN LAMPUNG)

Komunikasi kelompok merupakan sebuah alat yang digunakan anggota kelompok dalam berintraksi. Pada sebuah kelompok komunikasi menjadi titik fokus dalam menciptakan suasana atau karakteristik yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap kohesivitas. Komunikasi kelompok yang berlangsung dengan baik dan efektif akan memengaruhi kelekatan dan tujuan dari kelompok tersebut. Komunitas Bikers Subuhan Lampung merupakan komunitas yang anggotanya terdiri dari klub maupun non klub motor. Terbentuknya komunitas ini bertujuan untuk belajar agama dan memperbaiki diri. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan komunitas yang lebih cenderung pada keagamaan. Kegiatan tersebut seperti sholat subuh berjamaah, tahsin dan kajian fikih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan komunikasi kelompok bikers subuhan Lampung dalam membentuk kohesivitas. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan studi dokumentasi untuk teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan dan pesan yang lebih cenderung pada nilai-nilai agama pada komunitas bikers subuhan Lampung menjadi sebuah ketertarikan anggota untuk tetap berada pada komunitas. Terbentuknya kohesivitas pada bikers subuhan Lampung dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu Attraction to the group, Commitment to the task, Group pride. Attraction to the group dapat dilihat dari bagaimana anggota membangun kesan yang baik terhadap keluarga anggota dengan cara menjenguk jika ada keluarga anggota yang sakit. Commitment to the task, komitmen yang dipegang oleh anggota yaitu dengan konsisten mengikuti kegiatan komunitas. Kemudian pada Group pride, anggota merasa bangga karena dapat mengenal anggota lainnya yang terdiri dari pelbagai kalangan, namun yang lebih membuat anggota bangga adalah karena tidak adanya suatu perbedaan atau dibeda-bedakan. Mewujudkan sebuah acara secara bersama-sama, seperti konsep, survei dan pendanaan merupakan bentuk implementasi budaya gotongroyong yang diterapkan oleh bikers subuhan Lampung, hal ini juga menjadi kohesivitas yang terbentuk di komunitas ini. Salah satu temuan yang juga penting adalah adanya dua pola yang terapkan oleh komunitas ini, yaitu interaksi dengan Allah dan interaksi dengan manusia. Dengan adanya dua pola ini semakin membentuk dan memperkuat karakteristik komunitas bikers subuhan Lampung terhadap nilai-nilai keagamaan.