SHERLY LUTHFIANA (2014) KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL DALAM PERSPEKTIF DIALEKTIKA RELASIONAL ANTARA PASANGAN SUAMI ISTRI LINTAS NEGARA ANTARA BUDAYA DI YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.docx
Download (53kB)
Lampiran.docx
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Full Text.doc
Restricted to Repository staff only
Download (460kB)
Abstract
Yogyakarta merupakan kota budaya. Perkawinan lintas negara antar budaya adalah salah satu penyatuan ragam budaya di Yogyakarta. Komunikasi yang terjalin dalam sebuah hubungan pernikahan antar negara menjadi lebih kompleks karena adanya perbedaan kepribadian, budaya, pola pikir, dan bahasa. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menyebabkan hubungan yang berfluktuasi.
Berdasarkan teori Dialektika Relasional, hubungan akan terjadi kondisi yang saling bertolak belakang yang menyebabkan kondisi fluktuatif. Di mana kondisi fluktuatif yang dikemukakan oleh Leslie Baxter and Barbara Montgemory terdapat tiga dialek. Di antaranya yaitu connectedness-separateness, certainty-uncertainty, openness-closedness.
Ketika mereka dalam kondisi fluktuasi akan timbul perbedaan komunikasi di ketiga dialek tersebut, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Pada salah satu kondisi mereka mengkomunikasikan dengan menunjukkan banyak aspek non verbal dan berbelit-belit saat menyampaikan secara lisan. Cara komunikasi seperti itu, termasuk ke dalam kategori individu yang menganut high context culture. High context culture menurut Edward T. Hall yaitu pesan yang dominasi bersifat implisit dan tidak berterus terang. Pesan yang sebenarnya, tersembunyi dalam perilaku non verbal pembicara. Sedangkan pada satu kondisi lainnya beberapa dari mereka menyampaikan pesan dengan lugas, tidak berbelit-belit, dan tidak begitu menonjolkan pesan non verbal. Cara mereka dalam melakukan aktivitas komunikasi seperti itu, termasuk ke dalam kategori individu yang menganut low context culture. Low context culture menurut Edward T. Hall adalah gaya berbicara secara langsung, lugas, dan terus terang, dan tidak banyak menonjolkan aspek non verbal.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa di dalam komunikasi budaya terdapat high and low context culture. Namun, salah satu context culture dapat mendominasi dengan konteks yang lainnya.
KATA KUNCI : Dialektika Relasional, High and Low Context Culture, Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DIALEKTIKA RELASIONAL HIGH AND LOW CONTEXT CULTURE KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 28 Dec 2021 09:23 |
Last Modified: | 28 Dec 2021 09:23 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/15530 |