Chintia Nugraheni (2020) Analisis morofologi Sungai Krasak Di Merapi Pasca Letusan Gunung Merapi Tahun 2010. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (685kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (323kB)
Bab I.pdf
Download (463kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (478kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (292kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (326kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (889kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Letak geografis Indonesia yang dilewati oleh ring of fire yang menjadikan Indonesia memiliki gunung berapi yang tersebar di beberapa pulau dengan status gunung aktif dan sudah tidak aktif. Indonesia negara yang rawan bencana letusan gunung terkhusus di wilayah Jawa Tengah terdapat gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Merapi. Gunung Merapi memiliki ketinggian 2930 mdpl dan terjadi letusan pada 28 Oktober tahun 2010. Bencana yang di akibatkan letusan Gunung Merapi yaitu banjir lahar dingin yaitu turunnya material vulkanik ke beberapa sungai. Material vulkanik yang turun berupa lahar dingin dan batuan yang mengalir kesungai, sehingga terjadinya penumpukan sedimen mengakibatkan berubahnya dimensi sungai. Aliran lahar dingin yang mengalir melalui sungai sangat berdampak dalam perubahan morfologi sungai. Tujuan utama dari penelitian ini untuk menganalisis perubahan penampang melintang dan memanjang setelah terjadinya letusan pada tahun 2010, menganalisis agradasi dan degradasi, dan menangkap fenomena agrdasi dan degradasi menggunakan citra satelit Google Earth Pro. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis data sekunder berupa DEM 2008, Cross Section Sungai Krasak tahun 2012 dan 2015. Perubahan penampang melintang dan memanjang yang sgignifikan terjadi pada titik 21+0 pada tahun 2008 terhadap 2012 mengalami penurunan elevasi pada tebing kiri sebesar 24,44 m, dasar sungai mengalami penurunan elevasi sebesar 25,29 m, dan tebing kiri mengalami penurunan elevasi sebesar 13,60. Morfologi sungai merupakan perubahan pada lebar sungai, dan kedalaman aliran. Faktor yang mempengaruhi terjadinya morfologi sungai yaitu turunnya material vulkanik yang bercampur dengan air hujan sehingga membawa material vulkanik mengalir disungai. Proses tersebut terjadinya sedimentasi dan erosi. Sedimentasi terjadi hasil proses erosi dan terbawa oleh aliran air yang akan mengendap pada suatu tempat memiliki kecepatan aliran yang melambat. Sehingga terjadi agradasi (sedimen) dan degradasi (erosi) yang memiliki volume sedimen pada titik 20+0 mengalami agradasi (sedimentasi) sebesar 1296737,425 m3 dan sebagian pada titik 20+0 mengalami degradasi (erosi) sebesar 135574,7947 m3. Volume sedimen yang tejadi pada titik 21+0 mengalami agradasi(sedimentasi) sebesar 1720409,897 m3 dan sebagian pada titik 21+0 mengalami degradasi (erosi) sebesar 3632,85329 m3. Volume sedimen yang terjadi pada titik 46+0 mengalami agradasi (sedimentasi) sebesar 287393,4446 m3 dan sebagian pada titik 21+0 mengalami degradasi (erosi) sebesar 5362,8988 m3.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 07:44 |
Last Modified: | 30 Oct 2021 07:10 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1557 |