STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DALAM MENINGKATKAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI MELALUI OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS TERKAIT KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2013

Sektor pariwsata adalah salah satu sektor penggerak dalam perekonomian suatu daerah. Pariwisata di suatu daerah dapat memberikan sebuah harapan akan perbaikan dan percepatan dalam pemulihan ekonomi. Disini penulis mengangkat permasalahan dari judul “Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul dalam meningkatkan Retribusi Tempat Rekreasi melalui Obyek Wisata Pantai Parangtritis terkait kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2013”. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan teknik analisa data yang digunakan adalah analisa kualitatif.
Penelitian ini menggunakan metode penelitiandeskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha untuk menggambarkan secara sistematis dari situasi, problem, pelayanan atau program, penyediaan informasi tentang kondisi kehidupan masyarakat atau penggambaran mengenai sifat dan isu-isu tertentu. Untuk teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, observasi serta wawancara.
Setelah dilakukan penelitian didapatkan bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten Bantul menunjukan kemajuan khususnya di obyek wisata Pantai Parangtritis yang sepanjang tahun 2013 mampu meraih retribusi pendapatan hingga 7,6 miliardan kontribusinya sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah sekaligus menjadi obyek wisata yang paling berpengaruh terhadapan perekonomian di Bantul, makadariituhalini merupakan sebuah prestasi yang cukup membanggakan bagi Kabupaten Bantul sendiri. Namun dibalik keberhasilan obyek wisata Pantai Parangtritis mengenai kontribusnya terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2013 masih ada kekurangan dan pembenahan dalam peningkatan dan pengembangan obyek wisata Pantai Parangtritis di Bantul. Ini terlihat masih banyaknya kekurangan dalam pengembangan penanaman sapta pesona wisata serta kelompok sadar wisata, pengembangan aktivitas pariwisata yang mampu menciptakan mata rantai nilai tambah yang tinggi, pengembangan manajemen tata ruang yang mengacu pada nilai-nilai konservasi dan pelestarian baik dari aspek komunikasi, sumber daya, sifat pelaksaa, transportasi serta sarana dan prasaranan yang tersedia.
Solusi yang diberikan peneliti untuk aspek kemunikasi dalam promosi dan sosialiasi lebih ditingkatkan lagi seperti pengelolaan website yang baik. Dari aspek sumber daya dan sifat pelaksana tersedia lebih ditingkatkan lagi, seperti pemberian pelatihan terhadap SDM yang berpengaruh terhadapan perkembangan Pantai Parangtritis. Selalu menjalinkan kerjasama terhadap pihak swasta serta instansi pemerintah sekalipun yang mengarah kepada progress yang akan didapat oleh obyek wisata Pantai Parangtritis itu sendiri.