Citra Ikaveni Shadila (2020) ANALISA MORFOLOGI SUNGAI CODE DI MERAPI PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 (Studi Kasus : Sungai Code). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (502kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (80kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (8MB)
Bab I.pdf
Download (8MB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (8MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (8MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (886kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (13kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (564kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
Abstract
Gunung Merapi mengalami letusan pada tahun 2010 terbesar dari pada tahun sebelumnya. Letusan ini mengakibatkan bahaya primer seperti awan panas, udara panas, lontaran material dan bahaya sekunder seperti lahar dingin yang mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman. Akibat dari lahar dingin yang mengalir melalui alur-alur sungai berhulu di Gunung Merapi secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi morfologi sungai tersebut. Lahar dapat mempengaruhi kondisi morfologi badan sungai meliputi kemiringan, lebar, dan kedalaman sungai. Tujuan utama dari penelitian ini untuk menganalisis perubahan penampang melintang dan memanjang setelah terjadinya erupsi tahun 2010, menganalisa nilai agradasi dan degradasi, dan menganalisa fenomena agradasi dan degradasi menggunakan tangkapan citra satelit Google Earth Pro. Metode yang digunakan yaitu metode analisis menggunakan data sekunder berupa DEM athun 2008, Cross Section Sungai Code tahun 2012 dan 2015. Perubahan morfologi yang paling signifikan adalah pada titik 43 + 0. Pada titik 43 + 0 tahun 2008 ke 2012 mengalami penurunan elevasi atau degradasi dari tebing kanan, tebing kiri dan dasar sungai. Dasar sungai yang sangat mengalami penurunan elevasi sampai 135,1995 m, tebing kanan mengalami penurunan elevasi sebesar 35,4738 m dan tebing kiri mengalami penurunan sebesar 85,2848 m. Pada titik ini juga tahun 2012 ke 2015 mengalami kenaikan elevasi atau agradasi yang sangat tinggi. Dasar sungai juga sangat mengalami kenaikan elevasi sampai 113 m, tebing kanan hanya mengalami kenaikan sebesar 1 m, dan tebing kiri mengalami kenaikan sebesar 80 m. Volume agradasi sedimen pada pias titik 42 + 0 ke 43 + 0 sebesar 7.148.310,78 m3 yang paling tinggi. Pada titik ini penambangan pasir bisa diperbanyak karena volume pasir yang sangat banyak dari pada titik lainnya. Volume degradasi sedimen pada pias titik 50 + 0 ke 51 + 0 sebesar 1.649.623,3 m3 yang paling tinggi. Pada titik ini penambangan pasir harus dikurangi karena penurunan volume sedimen yang sudah tinggi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 07:42 |
Last Modified: | 30 Oct 2021 07:11 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1561 |