KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMUDDIN

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konsep pendidikan karakter menurut al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. Adapun manfaat secara teoritis : sumbangan pemikiran bagi pengembangan teori dalam khazanah ilmu pendidikan Islam. Secara praktis : menumbuh kembangankan pemahaman pendidikan karakter serta mencari inovasi baru menuju tercapainya keberhasilan dalam menanamkan pendidikan karakter.
Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah (Historical Approach). Pendekatan ini dilakukan dengan melihat peristiwa-peristiwa dan gagasan-gagasan yang timbul pada masa lampau agar ditemukan suatu generalisasi dalam usaha memberikan pernyataan sejarah. Pendekatan ini juga dilakukan untuk meneliti biografi yaitu tentang kehidupan seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat baik sifat, watak, dan pengaruh ide-ide yang timbul pada saat itu. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik dokumenter yaitu mencari data-data pemikiran al-Ghazali khususnya dalam bidang pendidikan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah buku karya al-Ghazali yang berjudul Ihya Ulumuddin. Sedangkan data sekunder berupa buku-buku yang mengulas tentang karya al-Ghazali, riwayat hidup dan tasawuf al-Ghazali. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif analitis, yaitu peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada, untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu obyek penelitian, yaitu menguraikan dan menjelaskan pemikiran al-Ghazali tentang konsep pendidikan karakter.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 12 konsep pendidikan karakter yang dituliskan al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. 12 konsep pendidikan karakter tersebut yaitu sabar, mensyukuri nikmat, penyayang (tidak hasut/dengki), tidak tergoda pada hal-hal yang bersifat duniawi, rendah hati (tidak sombong), ikhlas, kesederhanaan, tidak bakhil/kikir (pemurah/dermawan), menghindari pujian (tidak riya‘), jujur, tidak banyak bicara, dan cinta damai.