INTERNALISASI NILAI-NILAI AHLUSSUNAH WAL JAMAAH DALAM PEMIKIRAN POLITIK ABDURRAHMAN WAHID.

MUFLIH FAHMI KAUNAIN (2015) INTERNALISASI NILAI-NILAI AHLUSSUNAH WAL JAMAAH DALAM PEMIKIRAN POLITIK ABDURRAHMAN WAHID. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (171kB)

Abstract

hussunah wal Jamaah yang biasa disingkat Aswaja, adalah faham keislaman sunni. Atau bisa dikatakan Aswaja adalah sunni, sunni adalah Aswaja. Di Indonesia sendiri faham Aswaja merupakan faham yang menjadi mayoritas di masyarakat muslim Indonesia. Aswaja di Indonesia sendiri merupakan representasi dari Islam kalangan pesantren atau kalangan tradisional. Dimana faham Aswaja menjadi “penjaga” bagi masyarakat muslim Indonesia dalam praktik bermazhab. Yang dirumuskan oleh Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dalam Risalah Ahlussunah wal Jamaah, yang menjelaskan bagaimana ber-Aswaja bagi Muslim Indonesia. Selain itu, Aswaja yang dirumuskan oleh Hadratussyekh Hasyim Asy’ari juga memberikan penjelasan bagaimana nilai-nilai Aswaja dalam bermasyarakat, berbanga dan bernegara sesuai konteks ke-Indonesian. Yaitu dengan tiga nilai utama, Tawasuth & I’tidal (ditengah-tengah dan adil), Tasammuh (toleran ) dan Tawazun ( seimbang). Abdurrahman Wahid, yang merupakan tokoh dan guru bangsa yang memilki pemikiran-pemikiran besar tidak bisa dilepaskan dari pendidikanya di pesantren. Bahkan beliau merupakan representasi santri progresif, karena berasal dari pesantren tradisional namun berpikiran maju tanpa meninggalkan tradisi yang ada. Intelektual dan praktisi, kedua hal tersebut menjadikan Gus Dur tidak hanya memiliki angan-angan besar, namun juga mengejawantahkannya ke dalam kehidupan bangsa, dimana puncaknya saat beliau menjadi Presiden RI ke-4. Berbagai tulisan yang membahas Gus Dur pun, banyak sekali ditemui. Karena memang pernyataan dan pemkiran beliau menjadikan banyak pengamat berlomba-lomba memberi tafsiran yang beragam. Akan tetapi, kebanyakan tulisan tentang Gus Dur masih terbatas membahas, mengenai “mengapa”, “bagaimana” dan “untuk apa”. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mencoba mencari tahu “dari mana” pemikiran Gus Dur. Khususnya dari nilai-nilai aswaja di pesantren yang merupakan basis pendidikan yang tidak bisa dilepaskan dari seorang Abdurrahman Wahid.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: PESANTREN, NILAI-NILAI AHLUSSUNAH WAL JAMAAH, PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 20 Jun 2022 02:43
Last Modified: 20 Jun 2022 02:43
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/16120

Actions (login required)

View Item
View Item