AHMAD RINOTO ADJI (2014) MENURUNNYA SUARA POLITIK SANTRI DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (603kB)
Bab I.pdf
Download (109kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (111kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (121kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (34kB)
Abstract
Secara historis, Pesantren Al-Munawwir Krapyak adalah sebuah pesantren NU yang besar dan berpengaruh di Yogyakarta. Sejak dipimpin oleh pendirinya KH. Munawwir hingga menantunya KH. Ali Maksum, pesantren ini benar-benar berkembang pesat dan memiliki pengaruh yang kuat hingga ke tingkat nasional. Tidak mengherankan bila apapun yang difatwakan menjadi pegangan santri dan masyarakat, termasuk dalam urusan politik. Karena politik mempunyai refleksi pada pelembagaan politik bahkan pada proses politik yang ada di Indonesia, dan dengan demikian pembangunan politik di Indonesia dapat pula diukur berdasarkan keseimbangan dan harmoni yang dicapai oleh pelaku politik dengan pelembagaan politik yang ada. Posisi politik dalam perjuangan umat Islam bergeser dengan munculnya gerakan dakwah sebagai alternatif gerakan politik dalam realisasi perjuangan Islam. Perkembangan baru tersebut mendorong timbulnya perkembangan pemikiran politik dikalangan kaum muda santri. Inilah beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya suara santri pada pemilu dari 2014. Tingkat partisipasi masyarakat Krapyak dalam pemilu dari tahu ketahu semakin menurun. Dari pemilu tahun 2004 tingkat partisipasi santri dalam pemilu mencapai 84%, sedangkan dalam pemilu tahun 2009 tingkat partisipasi masyarakat santri menurun menjadi sekitar 71%. Dan pada tahun 2014 tingkat partisipasi santri dalam pemilu mencapai 25%. Menurunnya suara santri ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik tehnis maupun non tehnis, diantaranya karena tidak adanya anjuran dari pengasuh pondok pesantren atau kiai, banyaknya calon pemilih yang sudah layak memilih dalam segi umur tetapi tidak terdata oleh KPU, kurangnya antusias santri untuk melakukan pencoblosan dikarenakan mereka tidak mengenal calon legislatif, dan berfikir apatis terhadap calon legislatif karena banyak anggota dewan yang terlibat masalah hukam sebab kasus korupsi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | *352 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 20 Jun 2022 02:57 |
Last Modified: | 20 Jun 2022 02:57 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/16123 |