ANALISIS OPTIMASI PERCEPATAN DURASI PROYEK PADA PEMBANGUNAN SD MODEL KABUPATEN KUNINGAN DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

Percepatan durasi proyek yang dapat dilaksanakan pada jam kerja lembur 4 jam adalah 57 hari sehingga durasi minimum adalah 118 hari kerja sedangkan untuk lembur 2 jam adalah 45 hari, durasi minimum 130 hari kerja dengan durasi normal 175 hari kerja. Total biaya proyek pada altematif lembur 2 jam menurun dari durasi 175 had kerja sampai durasi 133 hari kerja dari Rp 1.860.059.195,85 menjadi Rp 1. 837.688.612,02, sedangkan dari durasi kerja 133 hari kerja sampai durasi 130 hari kerja meningkat dari Rp 1. 837.688.612,02 menjadi Rp 1.840.320.150,71. Total biaya proyek pada jam lembur 4 jam menurun dari durasi 175 hari kerja sampai durasi 125 hari kerja yaitu dari Rp 1.860.059.195,85 menjadi Rp 1.838.118.605,86, sedangkan dari durasi 125 hari kerja sampai 118 hari kerja total •biaya proyek meningkat dari Rp 1.838.118.605,86 menjadi Rp 1.840. 592.721,82. Nilai total biaya proyek terendah pada lembur 2 jam adalah Rp 1. 837.688.612,02 pada durasi proyek 133 hari kerja.Sehingga percepatan durasinya adalah 42 hari kerja atau 24 % dari durasi normal dengan pengurangan total biaya proyek sebesar Rp 22. 370.583,82 atau 1,20 % dari total biaya proyek normal. Pada lembur 4 jam nilai total biaya proyek terrendah adalah Rp 1.838.118.605,86 pada durasi proyek 125 hari kerja. Sehingga percepatan durasinya adalah 50 hari kerja atau 28,57% dari durasi normal dengan pengurangan total biaya proyek sebesar Rp 21.940.589,99 atau 1,18% dari total biaya proyek normal. Ditinjau dari besarnya pengurangan biaya total proyek, lembur 2 jam lebih besar penghematannya dibandingican dengan lembur 4 jam sedangkan untuk durasi proyek akan lebih cepat bila menggunakan lembur 4 jam.