HUBUNGAN KEGIATAN BARIS- BERBARIS DENGAN AKHLAK SISWA SMAN 1 PENGASIH KULON PROGO

*38 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan baris berbaris di SMAN 1 Pengasih Kulon Progo, mengetahui
akhlak siswa SMAN 1 Pengasih Kulon Progo dan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara keaktifan dalam mengikuti kegiatan baris-berbaris dengan akhlak
siswa di SMA Negeri 1 Pengasih Kulon Progo.
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan barisberbaris
yaitu kelas X SMA Negeri 1 Pengasih Kulon Progo sebanyak 62 siswa,
dan tidak ada sampel. Sehingga penelitian ini penelitian populatif. Metode ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penghitungan menggunakan
rumus simpangan korelasi product moment secara manual maupun menggunakan
program komputer yaitu SPSS, menggunakan survey dengan angket sebagai alat
pengumpul data keaktifan mengikuti kegiatan baris-berbaris sebagai variabel X
dan akhlak siswa sebagai variabel Y.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti
baris-berbaris di SMAN 1 Pengasih Kulon Progo dalam kategori sedang dengan
persentase 75%. Sedangkan akhlak siswa juga menunjukkan dalam kategori
cukup baik dengan persentase 72%. Berdasarkan uji statistik dengan
menggunakan rumus product moment secara manual maupun dengan
menggunakan program komputer, maka hipotesis yang menyatakan “Ada
hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan baris-berbaris
dengan akhlak siswa kelas X SMA Negeri 1 Pengasih Kulon Progo” pada taraf
signifikasi 5% diterima demikian juga pada taraf signifikasi 1% juga diterima. Hal
ini dibuktikan dengan analisis uji hipotesis diperoleh nilai rxy sebesar 0,539. Pada
taraf signifikasi 5%, rxy>r tabel yaitu 0,539>0,25. Pada taraf signifikasi 1%,
rxy>r tabel yaitu 0,539>0,3248. Baik pada taraf signifikasi 5% maupun 1%
menunjukkan adanya angka rxy lebih besar dari r tabel, ini artinya ada hubungan
antara keaktifan mengikuti kegiatan baris-berbaris dengan akhlak siswa elas X
SMA Negeri 1 Pengasih. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima dan dapat
dibuktikan.