PENGARUH SUPLAI SEDIMEN TERHADAP GRAINSIZE POROSITAS DAN DEGRADASI - AGRADASI ELEVASI DASAR SUNGAI PROGO TAHUN 2015

*95
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah rawan bencana terhadap
letusan Gunung Merapi. Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan
modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali
dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Di samping menimbulkan
bencana pada saat terjadi letusan, bencana juga terjadi setelah letusan yang berupa
aliran debris dari lahar. Endapan lahar di hulu sungai menjadi sumber sedimen
suplai bagi daerah hilir.
Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang terkena dampak banjir
lahar dingin. Sebagian anak-anak Sungai Progo memiliki hulu di Gunung Merapi.
Akibat erupsi Merapi pada Oktober- November 2010, terjadi kelebihan sedimen
suplai dari hulu yang menyebabkan perubahan morfologi Sungai Progo menjadi
lebih cepat. Banjir lahar dingin pasca peristiwa erupsi Gunung Merapi pada Tahun
2010 yang menyebabkan Sungai Progo hilir mengalami perubahan serta beberapa
kerusakan. Kerusakan itu antara lain adalah perubahan morfologi sungai,
perubahan fisik sedimen dan nilai dari porositas material dasarnya, maka perlu
adanya analisis karakteristik Sungai Progo dengan cara mengetahui pengaruh
supplai sedimen terhadap perubahan grainsize dan pengaruh supplai sedimen
terhadap degradasi atau agradasi elevasi dasar Sungai Progo, karena proses erosi
dan sedimentasi akan berpengaruh terhadap kestabilan konstruksi terutama pada
bangunan air yang ada di sepanjang sungai contohnya pilar-pilar jembatan dan
dinding penahan tanah.
Berdasarkan hasil analisis yang didapat menunjukan bahwa
sepanjang sungai progo didominasi oleh agradasi, akan tetapi pada bagian-bagian
tertentu ada pula yang mengalami degradasi yang disebabkan oleh adanya
bangunan groundsill, maka semakin tinggi groundsill akan mempengaruhi
kedalaman gerusan.
Kata Kunci : porositas, grainsize, angkutan sedimen, degradasi - agradasi.