DISKRIMINASI PEREMPUAN KOREA SELATAN

Permasalahan perempuan menjadi permasalahan global di negara-negara di dunia, tidak terkecuali Korea Selatan. Penjajahan Jepang menjadi awal mula lahimya ketimpangan yang menyebabkan perempuan terpinggirkan, termarginalkan dan tereksploitasi. Seperti halnya Indonesia, perempuan Korea Selatan pun belum mendapatkan hak-haknya secara layak. Tatanan masyarakat masih mcnganggap bahwa perempuan mempunyai posisi lcbih rendah dibandingkan laki-laki. Di negara tersebut masih ditemukan bentuk-bentuk diskriminasi perempuan, baik di ranah ekonomi, sosial maupun politik. Dalam hal ini, pemerintah Korea Selatan melakukan upaya untuk mengatasi diskriminasi percmpuan tersebut. Rumusart masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah (1) bagaimanakah bentuk-bcntuk diskriminasi perempuan Korca selatan?, dan (2) bagaimanakah upaya pemerintah dalam mengatasi diskriminasi perempuan Korea Selatan?. Sebagai dasar pijakan, kerangka pemikirannya menggunakan konsep diskriminasi perempuan dengan teori sistem politik. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan (librarit research), data-data dmeroleh, dikumpulkan dan diolah dari buku-buku, jumal, surat kabar dan intemet (web site). Selanjutnya, tujuan penelitian ini selain mengungkap bentuk-bentuk diskriminasi percmpuan Korea Selatan dan upaya pemerintah dalam mengatasi diskriminasi perempuan tersebut, juga mencakup ▪ tujuan praktis dan tcoretis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Korea Selatan masih • ditemukan bentuk-bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Tatanan sosial L-udaya masyarakat Korea Selatan masih menempatkim perempuan pada posisi nomor dua setelah laki-iaki. Bentuk-bentuk diskriminasi ditemukan dalam bentuk ekonomi, sosial, dan politik. Pada bentuk ekonomi, antara lain: upah tenaga kelja dan perdagangan perempuan. Bentuk sosial; kekerasan dalam rumah tangga dan pe,mbrunuhan bayi perempuan. Dalam bentuk politik; ketidaksetaraan gender, minimnya partisipasi perempuan dalam politik, dan pemilihan kursi parlemen.