REPRESENTASI NILAI-NILAI KEBUDAYAAN JAWA DALAM FILM ANNE VAN JOGJA (ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG NILAI-NILAI KEBUDAYAAN JAWA DALAM FILM ANNE VAN JOGJA)

Saat ini eksistensi budaya Jawa telah mengalami pengikisan, dan bisa dikatakan hampir punah. Kemusnahan budaya Jawa tentu menjadi sesuatu yang ironis, terutama bagi orang Jawa yang telah kehilangan perilaku dan pola pikir yang sebenarnya memiliki nilai yang luhur. Realitas ketcrpurukan budaya Jawa itu berakibat pada perilaku dan pola pikir yang berubah. Budaya yang adiluhung tersebut kini hampir tinggal sejarah, akibat transformasi dan intervensi budaya asing yang begitu gencar merasuki generasi muda kita. bahkan pada kenyatann, bahasa Jawa sebagai tali cinta dalam pengembangan budaya, juga makin tak tcrpedulikan di sekolah maupun dalam dialog masyarakat. Dalam kondisi itu, rasa memiliki atas bahasa atau budaya lambat laun pun menjadi hilang dengan sendirinya. Pada hakekatnya kebudayaan Jawa adalah keseluruhan cara hidup, cara berpikir dan pandangan hidup orang Jawa. Secara filosofis, dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sifat dan karakter orang Jawa. Satu aspek budaya Jawa yang potensial adalah toleransinya yang amat besar terhadap hal-hal yang berbeda serta sifatnya yang sejuk yang dilandasi oleh rasa asih ing sesami. Masalah penelitian dinunuskan sebagai masalah "Bagaimana representasi nilai-nilai kebudayaan Jawa yang terkandung dalam film Anne van Jogja ?". tujuan penelitian ini adalah yang pertama untuk mengetahui kebudayaan Jawa dalam film Anne van Jogja dan yang kedua untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam setiap ritual upacara adat Jawa yang terdapat dalam adegull film Anne van Jogja. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis semiotika yaitu metode yang secara spesifik membahas masalah-maslah yang berhubungan dengan tanda (sign). Dalam mengkaji tentang pemaknaan atas tanda, akan ditemukan adanya dua sifat makna seperti yang dikemukakan dalam konsep semiotika Roland Barthes yaitu makna denotatif dan konotatif.