Sigi Hari Setyawan (2020) KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TEMPE BENGUK DI DESA TUKSONO KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO. D3 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (237kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (424kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10kB)
Bab I.pdf
Download (25kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (347kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (355kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (57kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (374kB)
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (15kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (17kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (106kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (654kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
INTISARI
KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TEMPE BENGUK DI DESA TUKSONO, KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO (Skripsi dibimbing oleh TRIWARA BUDDHI S & ENI ISTIYANTI). Produk tempe koro benguk mempunyai keunggulan yakni kandungan senyawa bioaktif kelompok flavonoid, teknologi pembuatannya sederhana, harganya murah, mempunyai cita rasa yang bisa diterima konsumen serta mudah dimasak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya total biaya, pendapatan ,dan keuntungan dan kelayakan industri rumah tangga tempe benguk khususnya di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling) berdasarkan data dan berita bahwa di Kabupaten Kulon Progo terdapat banyak usaha tempe benguk. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus, keseluruhan pelaku usaha pembuatan tempe benguk sebanyak 12 responden diambil dalam penelitian ini. Analisis kelayakan usaha tempe benguk per seminggu produksi mengeluarkan total biaya sebesar Rp Rp371.118, penerimaan Rp575.000, pendapatan sebesar Rp311.656, keuntungan sebesar Rp203.882 dan rata-rata pengusaha menggunakan 28 kg biji koro dalam seminggu produksi. Kelayakan industri tempe benguk memiliki R/C sebesar 1,55, produktivitas modal sebesar 77,5%, produktivitas tenaga kerja sebesar Rp66.602 yang lebih besar dari nilai pembandingnya, sehingga industri tempe benguk dikatakan layak untuk dikembangkan dan diusahakan.
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 06:39 |
Last Modified: | 01 Nov 2021 07:52 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1785 |