PELAKSANAAN PEMUSNAHAN NARKOTIKA SEBAGAI BARANG BUKTI

Narkotika dalam lingkup tindak pidana dilakukan penyitaan oleh penyidik
Kepolisian atau penyidik BNN. Tindak pidana narkotika telah bersifat transnasional
yang dilakukan menggunakan modus operandi yang tinggi, teknologi canggih, dan
didukung oleh jaringan yang luas dan sudah banyak menimbulkan korban terutama
dikalangan generasi muda bangsa.
Secara aktual, penyebaran narkotika telah mencapai tingkat yang sangat
memprihatinkan. Tidak terhitung lagi banyaknya upaya pemberantasan narkotika dan
prekursor narkotika yang sudah dilakukan oleh pemerintah, namun disadari bahwa
bukanlah suatu hal yang mudah untuk melakukan hal tersebut. Kasus-kasus
tersangkut narkotika dan prekursor narkotika terus saja bermunculan dengan analisis
bahwa unsur penggerak atau motivator utama dari para pelaku kejahatan dibidang
narkotika dan prekursor narkotika adalah masalah keuntungan ekonomis.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan mendasarkan pada data sekunder. Jadi dalam penelitian ini data
diperoleh dari penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode pendekatan
yuridis, yaitu menganalisis permasalahan dari sudut pandang/menurut ketentuan
hukum/perundang-undangan yang berlaku.
Hasil penelitian dari skripsi ini adalah dalam pelaksanaan pemusnahan barang
bukti narkotika terdapat salah satu faktor pendukung yaitu, adanya respon positif
untuk menyaksikan proses pemusnahan narkotika dari pejabat yang mewakili
Kejaksaan Negeri Masohi, Dinas Kesehatan dan pihak Polres Masohi. Dengan
menyaksikan pemusnahan narkotika secara dan tidak ditutupi, maka masyarakat bisa
tahu kalau narkotika yang meresahkan masyarakat itu sudah dimusnahkan.