PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBERITAAN TENTANG PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2014 DI TELEVISI.

*91 Kehadiran media televisi dalam memberikan pemberitaan akhir-akhir ini sebelum Pilpres berlangsung memang berubah fungsi yang awalnya memberikan pemberitaan yang menarik dan penting, tetapi faktanya media televisi sudah beralih fungsi untuk kampanye Capres, pemberitaan yang tidak netral, tidak berimbang dalam penyajian informasi, seolah-seolah memberikan berita buruk terhadap lawan capresnya, dan ketua parpol yang merangkap sebagai pemilik media televisi pun ikut serta dalam kampanye tersebut. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui Persepsi Masyarakat terhadap Pemberitaan Pemilihan Presiden yang memiliki konflik pada tahun 2014. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian jenis penelitian kualitatif yaitu: memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti, menyangkut Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberitaan tentang Pemilihan Presiden Tahun 2014 di Televisi. Dasar penelitian yang dilakukan adalah survey yaitu: dengan mengumpulkan suatu peristiwa atau proses tertentu dengan memilih data atau menentukan ruang lingkup tertentu sebagai sampel yang dianggap refresentatif. Sumbersumber data dalam penelitian ini yakni wawancara dan kuisioner. Kuisioner yang di bagikan kepada masyarakat Kelurahan Prawirodirjan. Populasi masyarakat dalam penelitian ini adalah 2864 dengan menggunakan teknik Slovin sehingga didapat 97 kuisioner yang disebar secara random di Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa masyarakat Kelurahan Prawirodirjan, mengatakan dari aspek keberimbangan dalam penyajian pemberitaanya sudah berimbang, aspek pengetahuan masyarakat mengenai rekam jejak dari masing-masing Capres sudah mengetahui dengan baik Capres yang akan maju di Pilpres tahun 2014, aspek mengenai pengaruh pemberitaan negatif terhadap Capres masyarakat mengatakan terpengaruh dengan pemberitaan negatif dari Capres yang di beritakan oleh media televisi. Kecenderungan saluran televisi dalam mengkampanyekan salah satu capres yang mana Tv One 42 dan Metro Tv 20 memiliki angka terbesar, aspek kenetralan saluran televisi dalam pemberitaan capres yaitu TVRI yang mana merupakan TVRI stasiun televisi milik Pemerintah dan dalam pemberitaannya netral, aspek pemberitaan buruk salah satu capres dengan penggunaan hak suara tidak membuat mereka apatis yang mana tidak menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan, aspek kesesuaian kualifikasi capres masyarakat mengatakan sudah sesuai dengan ekspekati mereka, aspek mengenai model kampanye dari capres terhadap cara pandang masyakarat yaitu mempengaruhi mereka dalam kampanye dan merubah pola pikir mereka untuk tertarik memilih dari apa yang mereka tunjukkan dalam kampanye mereka. Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan berdasarkan dala beberapa aspek di antasranya :Aspek kognitif yakni masyarakat sudah mengetahui tentang calon Presiden di PILPRES tahun 2014 baik segi visi dan misi maupun track record dari masing masing pasangan calon. Kemudian dari Aspek Afektif menyatakan bahwa sebagian besar mengetahui konflik PILPRES yang ada di beritakan oleh televisi-televisi swasta maupun nasional. Dan yang terakhir Aspek Psikomotorik menyatakan bahwa pemberitaan buruk dari setiap masing-masing pasangan calon Presiden yang diberitakan oleh media televisi itu tidak mempengaruhi Masyarakat Kelurahan Prawirodirjan dalam Pemilihan Presiden Tahun 2014. Adapun saran dalam penilitian ini terutama kepada warga Negara agar kedepannya janganlah saling menjelekkan, menjatuhkan, dan memberikan pemberitaan yang buruk terhadap lawan dalam PILPRES tahun 2014 tersebut. Jalankan dan laksanakan lah PILPRES tahun 2014 yang jujur, adil, dan bijaksana tanpa ada nya kecurangan.