PERILAKU POLITIK MUHAMMADIYAH DI ERA REFORMASI (SEJAK RUNTUHNYA OTORITAS ORDE BARU SAMPAI PEMILU 2004)

Untuk mengkaji bagaimana perilaku po politik Muhammadiyah di era refonnasi, sejak runtuhnya otoritarianisme Orde Baru sampai Pemilu 2004, yang menjadi judull dari skipsi ini, digunakan jenis penelitian deskriptif. Sedang data yang dibutuhkan adalah data sekunder. Adapun teknik pengumpul data yang dipakai adalah teknik dokumentasi sedang analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif. Sejak Muhammadiyah didirikan oleh KH. A. Dahlan 1912 di Yogyakarta, setidaknya dapat diketahui bahwa orientasi perilaku policik Muhammadiyah dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu orientasi religius-kultural, orientasi politis-struktural, orientasi sosiai kultural clan orientasi politis-kultural. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil penelitian sebagai berikut, yaitu : perilaku politik Muhammadiyah di era reformasi ini berisi keterlibatan Muhammadiyah claim suksesi 1998, sikap Muhammadiyah terhdap pemerintah yang berkuasa 1998-2004, Serta kontribusi Muhammadiyah dal= menc,egah disintegrasi bahgsa dehgan adanya konflik bernuansa SARA, penolakan terhadap Piagarn Jakarta, sampai fenomena Pemilu DPID dan pilpres dirilarta kader Muhammadiyah ikut mehjadi pesertanya dan hampir membawa Milhaminadiyah masuk dalam poll tik praktis. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah politik perilakU Muhaminadfyah si era reforrnasi menunjukkan adanva perubahan sikap tergantuhg kondisi politik yang ada, ini apal. dilihat ;clan dukune%finya kepada Habibie pasca Soeharto, dan lebih Mendukung Gus bur daripada Habibie dan Megawati pasca Pemilu 1999 dan tnendulcung mehdukung Megawati pasca kejatuhan pemerintahan Gus Dur.