KONSTRUKSI PEMBERITAAN PESAWAT SUKHOI SUPERJET 100 DI GUNUNG SALAK (ANALISIS FRAMING PADA MAJALAH DETIK EDISI 24) NEWS CONSTRUCTION OF SUKHOI 100 SUPERJET AT MOUNT SALAK (FRAMING ANALYSIS ON THE 24T

*187 Peristiwa kecelakaan pesawat di Gunung Salak bukan pertama kalinya, sejak tahun 2003-2009 sudah ada 7 pesawat milik TNI AU mengalami kecelakaan di Gunung Salak. Pada 9 Mei 2012 kecelakaan di Gunung Salak kembali terjadi, kali ini bukan pesawat milik TNI AU, tetapi pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia. Kecelakaan yang mengakibatkan 45 orang tewas ini terjadi ketika pesawat Sukhoi Superjet 100 ini akan melakukan joy flight. Akibat kecelakaan ini, banyak hal-hal yang dikuak oleh Majalah Detik, bahwa adanya kejanggalan dalam kecelakaan ini baik secara teknis maupun dalam pelaksanaan joy flight.
Penelitian ini secara khusus mengulas tentang konstruksi pemberitaan yang dilakukan oleh Majalah Detik dalam peristiwa kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak. Berita yang akan diteliti ini adalah berita yang ada pada rubrik Fokus yang ada di Majalah Detik. Metode analisis teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Framing dengan model Zongdang Pan and Kosicki. Dari hasil penelitian yang ada, telah ditemukan bahwa, dalam menyajikan beritanya Majalah Detik memasukkan unsur hiburan, yaitu dengan menghubungkan kecelakaan pesawat dengan cerita mistis yang ada di Gunung Salak. Kecenderungan lain yang ditonjolkan oleh Majalah Detik adalah terkait dnegan keterlibatan PT. Trimarga Rekatama sebagai broker di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa media massa tidak akan bersifat obyektif sekalipun dalam penyajian sebuah berita kecelakaan. Ada realitas-realitas yang dikonstruksikan oleh media massa. Hal ini terbukti bahwa Majalah Detik tetap memasukkan kepentingan medianya dalam menyajikan sebuah berita bencana.