PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT MEDICATION PADA TAHAP DISTRIBUSI DAN PENYIMPANAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

BAMBANG HERMANTO (2015) PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT MEDICATION PADA TAHAP DISTRIBUSI DAN PENYIMPANAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf

Download (266kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pub
Restricted to Repository staff only

Download (548kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Menurut PERMENKES No 1691 tahun 2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit, maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Salah satunya adalah meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu di waspadai (high alert medication) berupa sejumlah obat-obatan yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II saat ini sedang dalam pengembangan menuju Rumah sakit tipe B, salah satu persyaratannya adalah dengan wajib mengikuti akreditasi KARS versi 2012. Dalam standar akreditasi versi 2012 disebutkan untuk obat-obatan yang perlu di waspadai (high alert medication) adalah obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan atau kejadian sentinel. Oleh karena itu rumah sakit khususnya Instalasi Farmasi dituntut untuk melakukan pengelolaan dengan baik.

Metode: Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah kepala Instalasi Farmasi, perawat bangsal, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Lokasi penelitian dilakukan di unit perawatan dan unit farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), Dokumentasi, Pelatihan dan Observasi.

Hasil: Hasil observasi menggunakan cheklist standar akreditasi sasaran keselamatan pasien dan manajemen pengelolaan obat HAM sebelum dilakukan intervensi adalah 27,5%. Sedangkan hasil persentase observasi setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 69%, dengan jumlah persentase peningkatan yaitu sebesar 41,5%. Intervensi berupa sosisalisai dalam bentuk pelatihan, penyusunan daftar obat HAM, pelabelan obat HAM serta sistem penyimpanan obat terbukti dapat meningkatkan pengelolaan obat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

Kesimpulan: Setelah dilakukan intervensi dalam pengelolaan obat HAM di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II terjadi peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 41,5% .

Kata Kunci: sistem pengelolaan obat, High alert medication, keselamatan pasien

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: SISTEM PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT MEDICATION KESELAMATAN PASIEN
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 08 Jun 2022 02:58
Last Modified: 08 Jun 2022 02:58
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18130

Actions (login required)

View Item
View Item