PENERAPAN SURGICAL SAFETY CHECKLIST DALAM MENINGKATKAN BUDAYA PATIENT SAFETY DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KOTA SALATIGA

DIAN MUNTAFIATUL IZZATI (2015) PENERAPAN SURGICAL SAFETY CHECKLIST DALAM MENINGKATKAN BUDAYA PATIENT SAFETY DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KOTA SALATIGA. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (555kB)
[thumbnail of Abstraj] Text (Abstraj)
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (20MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (962kB)

Abstract

Latar Belakang: Program ese amatan pasien merup an omam u kualitas pelayanan kesehatan. WHO menyusun program Surgical Safety untuk seluruh kamar operasi di dunia. IBS (Instalasi Bedah Sentral) RSUD Kota Salatiga yang menyelenggarakan rata-rata 200 pembedahan/ bulan, namun Tim KKPRS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit) belum mempunyai standar keselamatan pasien di unit ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan surgical safety dan penerapan Surgical Safety Checklist (SSC) dalam meningkatkan budaya patient safety di IBS RSUD Kota Salatiga. Metode: Rancangan action research dua siklus dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan lembar SSC. Observasi menggunakan lembar SSC pada 10 tindakan pembedahan. Proses pada siklus I menggunakan sosialisasi SSC, sedangkan siklus II dengan workshop. Hasil dan Pembahasan: Hasil observasi adalah 0 (nol) antara sebelum dan setelah sosialisasi SSC. Hasil observasi setelah workshop terdapat peningkatan kepatuhan dalam menerapkannya. Dimensi yang tergolong paling tinggi adalah kerjasama dalam unit (87,5%). Berdasarkan wawancara, pelaksanaan SSC belum dapat dilaksanakan sepenuhnya, membutuhkan waktu persiapan dan koordinasi semua jajaran serta Standard Operating Procedure (SOP) untuk menertibkan dan menyeragamkan penerapannya. Hambatan berupa tidak adanya kesadaran penerapan budaya pengisian checklist terstandar, miskomunikasi, sulitnya pendokumentasian, serta sarana prasarana yang kurang mendukung. Kesimpulan: Penerapan SSC melalui sosialisasi lembar SSC tidak dapat meningkatkan kepatuhan terhadap checklist. Selanjutnya, melalui workshop dapat meningkatkan kepatuhan terhadap checklist di IBS. Survei dimensi budaya keselamatan di IBS RSUD Kota Salatiga yang tertinggi adalah kerjasama dalam unit dan terendah adalah frekuensi pelaporan kejadian. Sebaiknya, pihak direksi dan manajerial membuat SOP tertulis mengenai penggunaan SSC di IBS.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Surgical Safety Checklist, Safety Culture, Central Surgery Installation
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 30 Dec 2021 04:48
Last Modified: 15 Jan 2024 04:12
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18284

Actions (login required)

View Item
View Item