MUHAMMAD HAFIDH ARI ARDHANI (2015) KAJIAN INTERAKSI OBAT MELALUI OPTIMALISASI MEDICATION RECONCILIATION PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI FARMASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (195kB)
Bab I.pdf
Download (264kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (367kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (252kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (400kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (92kB)
Naskah Publikasi.pdf
Download (317kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (290kB)
Abstract
Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi di Indonesia sebesar 1,5 - 2,3% dan memiliki angka kejadian lebih tinggi dari pada DM tipe 1. Pasien DM umumnya membutuhkan terapi kombinasi obat yang berpotensi meningkatkan potensi komplikasi interaksi obat. Medication reconciliation adalah proses yang dilakukan dengan membandingkan resep obat baru yang didapat oleh pasien dengan obat lama yang biasa pasien gunakan, oleh karena itu perlu dilakukan Medication reconciliation untuk mengidentifikasi dan mencegah interaksi obat yang merugikan sehingga dapat membantu pasien dalam mencapai tujuan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian dan jenis interaksi obat pada pasien DM rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan hasil Medication reconciliation.
Penilitian ini merupakan penelitian secara deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif dengan wawancara pasien diabetes melitus tipe 2 rawat inap di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit 2 periode Agustus – Desember tahun 2014. Sampel penelitian ini adalah 31 pasien Diabetes melitus tipe 2 dan diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Evaluasi interaksi obat dilakukan melalui penelusuran literature yakni Drug Interaction Facts oleh Tatro tahun 2010 dan Stockley’s Drug Interaction oleh Stockley tahun 2006. Analisis interaksi obat dilakukan berdasarkan mekanisme interaksi, onset, level signifikansi, tingkat keparahan dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan antidiabetes pada pasien DM tipe 2 lebih banyak menggunakan 5 dan 7 kombinasi obat dengan persentase sebesar (19,35%). Analisis interaksi obat secara teoritik terhadap 31 pasien ditemukan 19 pasien (61,30%) mengalami interaksi obat. Berdasarkan mekanismenya yaitu kejadian interaksi farmakodinamik sebanyak 31 kejadian (68,88%) dan interaksi farmakokinetik sebanyak 10 kejadian (22,22%). Berdasarkan onsetnya diketahui terdapat 19 kejadian (42,22%) interaksi onset lambat dan 6 kejadian (13,33%) interaksi onset cepat. Berdasarkan tingkat keparahannya terdapat 2 kejadian (4,44%) tingkat keparahan mayor, 14 kejadian (31,11%) tingkat keparahan moderate, dan 9 kejadian (20%) tingkat keparahan minor. Berdasarkan dokumentasi interaksinya terdapat 8 kejadian (19,04%) dokumentasi probable, 4 kejadian (9,52%) dokumentasi suspected, dan 13 kejadian (30,95%) dokumentasi possible. Adapun berdasarkan level signifikansinya yaitu terdapat 2 kejadian (4,44%) dengan interaksi level signifikansi 1, 6 kejadian (13,33%) level signifikansi 2, 4 kejadian (8,88%) level signifikansi 3, 8 kejadian (17,77%) level signifikansi 4, dan 8 kejadian (17,77%.) level signifikansi 5.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | *473 DIABETES MELITUS TIPE 2, MEDICATION RECONCILIATION, INTERAKSI OBAT |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 30 Dec 2021 04:05 |
Last Modified: | 30 Dec 2021 04:05 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18308 |