STRATEGI MARKETING POLITIK PARTAI GERINDRA MENJELANG PEMILIHAN LEGISLATIF DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2019 (STUDI KASUS DPC PARTAI GERINDRA SLEMAN)

Partai Gerindra merupakan bagian dari 18 partai politik baru yang ikut pemilu 2009, dan mengusung figur kontroversial Prabowo Subianto sebagai capresnya. Kondisi tersebut menempatkan Partai Gerindra berada dalam posisi limited populerities (popularitas terbatas). pada pemilu 2009 Partai Gerindra hanya mendapatkan hasil perolehan suara sebanyak 20.136 Suara sedangkan di tahun 2014 sendiri Partai Gerindra mengalami kenaikan perolehan suara yang sangat signifikan dengan jumlah 75.175 suara Sedangkan tahun 2019 Partai Gerindra mengalami penurunan perolehan suara dengan jumlah 72.171 suara. Untuk memperoleh jumlah tersebut itu Partai Gerindra membutuhkan strategi pemasran politik di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun data primer dari penelitian ini bersumber dari wawancara ketua DPC Partai Gerindra, sekretaris Partai Gerindra. Caleg terpilih. Data sekunder yang diperlukan dengan mengandalkan dokumen hasil pemilu, jurnal-jurnal,dan buku yang sesuai dengan penelitian. Hasil penelitian ini adalah dalam setiap variable yang menjadi strategi Partai Gerindra untuk mendapatkan suara secara maksimal pada Pemilu 2019 memiliki beberapa kelebihan serta kelemahannya. Menurut peneliti selama melaksanakan konsep yang ada dan kemudian dituangkan kedalam strategi pemasaran politik Partai Gerindra. Partai Gerindra sendiri menurut peneliti memiliki banyak keunggulan hal ini dikarenakan banyak prestasi yang berhasil diraih Partai Gerindra pada Pemilu yang diselenggarakan pada tahun 2014. Setiap Produk, cara Promosi dan Harga melalui ketersediaan pendanaan kampanye dan Penempatan dapat mengungguli partai politik lainnya. Perolehan suara yang hampir 3 kali lipat lebih banyak dari perolehan pada Pemilu 2009 merupakan faktor utama peneliti menyatakan Partai Gerindra memiliki banyak kelebihan. Letak kelemahan Partai Gerindra tahun 2019 adalah jumlah kursi DPRD Kabupaten Sleman menurun karena pemilu di tahun 2019 berbeda dengan sistem pemilu yang dulu, maka anggota Partai Gerindra dengan sistem pemilu yang baru ini masih belum siap untuk bertempur di Lapangan, karena Partai Gerindra termasuk partai yang masih baru dan belum bisa merambas ke semua sektor dari masyarakat atas sampai bawah, terutama masyarakat bawah. Di tahun 2019 bersamaan dengan pemilihan Presiden. Semua yang ada di Partai Gerindra, seperti kader, caleg, harus mendukung calon pasangan Presiden dan wakil presiden (Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ) maka masalah ini yang membuat Partai Gerindra jadi turun dari 7 kursi menjadi 6 kursi dari 50 caleg di Partai Gerindra Kabupaten Sleman. Rekomendasi dari penelitian ini adalah dalam pemasaran politik akan lebih baik apabila selalu melalui pendekatan yang tepat sesuai dengan setiap unsur yang terdapat dalam masyarakat dan juga sesuai prosedur yang seharusnya dilakukan. Partai Gerindra juga perlu membangun komunikasi yang lebih intensif dan berkelanjutan dengan masyarakat, yaitu mengandalkan program-program yang lebih kreatif. Karena pada kenyataan saat ini bahwa metode sosialisasi dan direct selling yang dilakukan oleh partai yang ada hampir sama jenisnya.
Kata Kunci: Marketing Politik, marketing mix 4P, Partai Gerindra.