RIZKI AMALIA RAHMAH (2015) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR DAN NONPOLAR EKSTRAK ETANOLIK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM L.) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO DAN IN SILICO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (2MB)
Bab I.pdf
Download (265kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (379kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (323kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (812kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (85kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (191kB)
Abstract
Pengobatan dengan menggunakan tanaman herbal telah banyak digunakan oleh masyarakat. Salah satu tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan adalah bawang putih (Allium sativum L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak etanolik bawang putih yang terfraksinasi terhadap Escherichia coli secara in vitro dan in silico.
Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan dilanjutkan proses fraksinasi menggunakan tiga pelarut dengan tingkat polaritas yang berbeda (metanol, etilasetat, dan heksana). Hasil ekstraksi dan fraksinasi didapatkan ekstrak kental sebesar 2,3 kg, fraksi metanol 219,7 g, fraksi etilasetat 2,47 g dan fraksi heksana sebesar 2,33 g. Setiap fraksi dibagi menjadi enam konsentrasi (1%, 5%, 10%, 25%, 50% dan 75%) dan menjadi sampel untuk pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode Kirby-Bauer atau Disk Diffusion. Ekstrak yang menunjukkan hambatan secara signifikan pada uji antibakteri dilakukan analisis kandungan dengan metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). Senyawa organosulfur yang terdeteksi dilakukan analisis secara in silico menggunakan metode molecular docking terhadap DNA gyrase subunit B.
Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ketiga fraksi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Hasil uji deskriptif diketahui bahwa fraksi heksana memiliki aktivitas yang paling poten dengan adanya DZI tertinggi (9,333 ± 2,065). Rata-rata nilai DZI dari yang terkecil hingga terbesar berturut-turut adalah fraksi heksana (9,333 ± 2,065), fraksi etilasetat (7,383 ± 1,077) dan fraksi metanol (2,166 ± 3,371). Data ini menunjukkan bahwa fraksi etilasetat dan fraksi heksana lebih signifikan (P < 0,05) daripada fraksi metanol. Analisis GC-MS terhadap fraksi etilasetat dan heksana menunjukkan adanya senyawa organosulfur seperti allicin, dialil disulfida, dialil trisulfida, dialil tetrasulfida, diethyl mercaptole dan 2-vinyl-[4H]-1,3-dithiin. Uji in silico senyawa-senyawa organosulfur tersebut dengan target DNA gyrase subunit B menunjukkan adanya afinitas dalam efek antibakteri. Senyawa organosulfur yang memiliki nilai binding energy paling rendah adalah senyawa 2-vinyl-[4H]-1,3-dithiin sebesar -4,07 kkal/mol dan allicin sebesar -4,0 kkal/mol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi heksana dan fraksi etilasetat memiliki aktivitas antibakteri yang baik dengan uji secara in vitro dan in silico.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | *484 ALLIUM SATIVUM L, ESCHERICHIA COLI, FRAKSI, AKTIVITAS ANTIBAKTERI, GC-MS, MOLECULAR DOCKING |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jun 2022 04:04 |
Last Modified: | 07 Jun 2022 04:04 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18443 |