ASEP TRI HANDOKO (2015) PENGARUH MODEL INFILTRASI MENGGUNAKAN KONSEP RAIN GARDEN TERHADAP DEBIT DAN KEKERUHAN AIR LIMPASAN AKIBAT HUJAN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (73kB)
Bab I.pdf
Download (38kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (24kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (138kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (111kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (450kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (17kB)
Abstract
Air merupakan kebutuhan paling mendasar yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi. Oleh karena itu, pengelolaan air harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar ketersediaannya tetap terjaga. Indonesia sebagai negara tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, tentu memiliki permasalahan tersendiri mengenai pengelolaan air. Pada saat musim kemarau seringkali terjadi kekeringan di beberapa tempat sedangkan pada saat musim hujan, air justru tidak tertampung dan mengakibatkan banjir. Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan makin terbatasnya ruang terbuka yang digunakan sebagai lahan resapan air hujan. Beberapa model hidrologi dikembangkan untuk menentukan keseimbangan air, misalnya model infiltrasi. Model infiltrasi digunakan untuk mengetahui tentang berapa besar limpasan permukaan atau genangan (ponding) yang dapat terinfiltrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan model infiltrasi sederhana dalam meresapkan air hujan, untuk mengetahui efisiensi model infiltrasi sederhana terhadap debit infiltrasi, dan untuk mengetahui pengaruh model infiltrasi sederhana terhadap kandungan suspensi dan kadar lumpur Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanah dengan media tanaman mampu menurunkan air limpasan dan memperbaiki kualitas akibat hujan dibandingkan tanah kosong. . Debit limpasan pada tanah kosong saat tak jenuh dan jenuh air untuk Curah Hujan Normal sebesar 0,237 liter/detik dan 0,235 liter/detik, sedangkan pada tanah dengan media tanaman saat tak jenuh dan jenuh air sebesar 0,238 liter/detik dan 0,236 liter/detik. Sedangkan pada curah hujan deras debit limpasan pada tanah kosong saat tak jenuh dan jenuh air sebesar 0,318 liter/detik dan 0,331 liter/detik, sedangkan pada tanah dengan media tanaman saat tak jenuh dan jenuh air sebesar 0,320 liter/detik dan 0,332 liter/detik.Kandungan suspensi saat Curah Hujan Normal pada tanah kosong saat tak jenuh dan jenuh air adalah 9,05; 8,51; 9,29 mg/l dan 8,83; 8,44; 9,06 mg/l, sedangkan saat curah hujan deras pada tanah kosong saat tak jenuh dan jenuh air adalah 7,07; 6,71; 7,29 mg/l dan 7,07; 9,90; 9,52 mg/l. Kandungan suspensi untuk Curah Hujan Normal pada tanah dengan media tanaman saat tak jenuh dan jenuh air adalah 8,27; 8,35; 8,51 mg/l dan 6,81; 7,21; dan 8,50 mg/l, sedangkan saat curah hujan deras pada tanah dengan media tanaman saat tak jenuh dan jenuh air adalah 3,94; 4,75; 4,02 mg/l dan 4,52; 4,92; 4,62 mg/l.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | MODEL INFILTRASI, LIMPASAN, INFILTRASI, TANAH KOSONG, TANAH DENGAN MEDIA TANAMA |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 31 May 2022 06:02 |
Last Modified: | 31 May 2022 06:02 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18481 |