PROSES KOMUNIKASI PENDIDIKAN (STUDI KASUS PASAR KOMUNIKASI PENDIDIKAN ANTARA GURU DAN MURID DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMAN 1 SAMPIT)

Tingginya standart nilai kelulusan Ujian Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Mcndiknas untuk murid-murid kclas XII, baik itu murid SMP, SMA, SMK dan sederajatnya. Tingginya standart nilai kclulusan ini banyak membuat murid-murid kelas XII banyak yang mengalami ketidak lulusan, hal ini menjadi perhatian banyak orang, baik pemerintah maupun masyarakat. Di Sampit juga banyak sekolah yang murid-muridnya tidak lulus karena standart yang dinaikan oleh pemerintah, salah satu sekolah yang muridnya banyak yang tidak lulus adalah SMAN I Sampit. Dua mata pelajaran yang membuat murid tidak memenuhi standart kelulusan adalah Matematika dan Bahasa Inggris. Banyak murid yang tidak lulus di SMAN I Sampit adalah pckerjaan bagi guru-guru di sckolah untuk mencari penyelesaiannya supaya murid-murid bisa lulus dalam Ujian Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses kornunikasi pendidikan antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar di SMAN I Sampit dan faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini merupakan penclitian deskriptif studi kasus sehingga penelitian ini akan menjelaskan, menggambarkan dan roenguraikan segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti deugan objck pcnclitian di SMAN I Sampit Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sodangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa antara guru dan murid mempunyai peranan yang besar demi keberhasilan dan suksesnya proscs belajar mengajar. Komunikasi pcndidikan yang digunakan olch guru Matematika dan Bahasa Inggris dengan memadukan berbagai macam metode untuk penyampthim matcri pelajaran dan dengan menggunakan media yang dianggap tepat Namun komunikasi pendidikan dalam proses belajar mengajar belum betjalan dengan baik di karenakan sebagain muridnya tidak mengikuti pelajaran dengan baik dan masih minimnya media yang tcrsedia di sekolah. Masih banyak murid yang tidak mengerti dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru mereka. Murid belum termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.