POLA GERAKAN MAHASISWA PASCA REFORMASI (STUDI KASUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG YOGYAKARTA TAHUN 2002-2005)

Dalam melakukan aksinya Bentuk gerakan yang dilakukan oleh HMI cabang Yogyakarta adalah Advokasi (pendampingan) yang dilakukan lebih ditujukan kepada upaya penguatan posisi tawar rakyat. Atau dengan kata lain membangun dan mengembangkan kesadaran kritis rakyat. Bentuk gerakan yang lain adalah diskusi untuk memasifkan issue-issue yang diangkat yang kemudian ditindak lanjuti dengan aksi demontrasi untuk menyampaikan penolakan atas issue yang ada untuk melakukan pressure terhadap pemerintah dalam menyampaikan tuntutan. Orientasi dari perjuangan tersebut adalah mengarah kepada sebuah tatanan hidup yang berkeadilan, dimana tidak ada eksploitasi terhadap manusia dengan alasan apapun Oleh karena itu perjuangan menuju keadilan dan kemakmuran harus dilandaskan pada keberpihakan terhadap rakyat tertindas, memiliki cita-cita transpormasi sosial. Sedangkan AfiBast didalam gerakannya HMI Cabang yogyakarta tetap memegang indepedensinya baik indepedensi etis maupun organisatoris sesuai dengan Anggaran dasar HMI pasal 6, realisasi dari indepedensi etis dan organisatoris adalah berpihak kepada kepentingan masysrakat/ rakyat (mustad'afin) secara radikal. Pelaksanaan dari gerakan yang dilakukan HMI Cabang Yogyakarta secara empiris masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan. Maka diperlukan pertama,peningkatan kualitas leader bagi perkembangan komitmen mist dan tujuan yang sudah dikukuhkan HMI bagi masa depan umat dan bangsa.