PERBANDINGAN KONSEP NEGARA ANTARA MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA DENGAN JARINGAN ISLAM LIBERAL

PITRA JAYA SURBAKTI (2007) PERBANDINGAN KONSEP NEGARA ANTARA MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA DENGAN JARINGAN ISLAM LIBERAL. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (234kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (45kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (869kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (676kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (562kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (63kB)

Abstract

Dalam pandangan Majelis Mujahidin, Syari'at Islam hams diyakini sebagai aturan yang sudah dirancang oleh Tuhan untuk kebaikan manusia dan diposisikan sebagai undang-undang tertinggi di dunia. Undang-undang lain yang dibuat manusia harus menyesuaikan dengan ketentuan Syari'at Islam. Begitu pentingnya penerapan Syari'at Islam oleh negara, sehingga ukuran untuk menyebut negara itu Negara Islam atau bukan adalah sejauhmana Syari'at Islam sudah diterapkan dalam wilayah negara tersebut. Dalam konteks Indonesia, belum bisa disebut sebagai negara Islam, selagi Negara Indonesia belum memberikan jaminan konstitusional terhadap pelaksanaan Syari'at Islam yang kemudian dipaksakan bagi pemeluknya. Dengan alas an itu, Majelis Mujahidin dan sebagian kelompok Islam mendesak pencantuman kembali tujuh kata yang dicoret dari piagam Jakarta ke dalam amandemen pasal 29 UUD 1945. Sedangkan dalam pandangan Jaringan Islam Liberal yang cenderung inklusif, Syari'at Islam tidak lebih dari sekadar aturan yang digunakan untuk menjabarkan prinsip-prinsip fundamental ajaran Islam sesuai dengan konteks ruang dan waktu. Oleh karena itu, Syari'at Islam tidak dilihat sebagai sesuatu yang sakral, melainkan sebagai sesuatu yang amat mungkin berubah dan diubah . Segala masalah yang kini jadi kemelut di negara ini, akibat pertentangan terns menerus antara nilai-nilai hidup umat Islam dengan hukum-hukum dan peraturan negara dari pusat sampai ke daerah, bila Syari'ah Islam ditegakkan maka segera dapat dihentikan dan masyarakat Indonesia akan kembali tertata dengan baik.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA , JARINGAN ISLAM LIBERAL
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 04 Jun 2022 04:07
Last Modified: 04 Jun 2022 04:07
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/18573

Actions (login required)

View Item
View Item