PROTES MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN BANDARA OLEH PT. ANGKASA PURA 1 TAHUN 2014.

IBRAHIM ARKIAN (2015) PROTES MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN BANDARA OLEH PT. ANGKASA PURA 1 TAHUN 2014. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (111kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (111kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (75kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (518kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (179kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

*276 Secara konsepsional, pembangunan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi maupun sosial. Implikasi gagasan perubahan diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur. Namun, gagasan ini tidak selalu berhasil dalam konteks implementasinya. Seperti halnya pembangunan bandara baru Kulonprogo. Kendala proses pembangunan diakhibatkan dari sikap protes masyarakat. Fakta tentang tindakan protes ini, dapat timbul dari faktor ketidak puasan batin, kehormatan diri, kebencian atau masalah tanah. Penyebab dari sikap protes, dapat juga dipicu oleh kekuasaan nilai yang sangat otoritatif. Kekuasaan nilai, selanjutnya menjadi pengaruh bagi kesadaran perilaku individu/ kolektif untuk terus melawan. Resiko dari gerakan protes adalah kekacauan sosial, intimidasi, keos, kekerasan, bahkan “deviasi massa” . Bias dari gerakan “deviasi massa” lebih ekstrimnya lagi adalah revolusi, dan separatis (revivalist movment). Maka itu, pengetahuan tentang protes ini perlu diteliti menjadi ilmu pengetahuan ilmiah dengan mencari faktor apa yang menyebabkan masyarakat protes dan bagaimana bentuk-bentuk protes masyarakat Kecamatan Temon.
Untuk mendapat susunan pengetahuan ilmiah, maka perlu dilandaskan pada kerangka studi ilmiah. Sehingga, dalam penelitian ini penulis harus menggunakan prosedur deskripsi kualitatif dalam mengemukakan fakta dan juga dalam pemecahan masalahnya. Penggunaan jenis data pada studi ilmiah ini adalah data primer dan data sekunder. Dengan, teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Serta teknik analisis dalam studi ini adalah kualitatif intepretatik
Hasil penelitian ini, mengungkap delapan sumber faktor perlawanan dan tiga bentuk gerakan protes. Kedelapan faktor ini, dapat dikualifikasi dalam dua sumber faktor ialah faktor internal dan eksternal. Faktor internal dispesifikasikan dalam tujuh poin faktor yaitu : tanah tidak mau dijual, tingkat produksi dan keuntungan, mayoritas masyarakat petani, membuka kesempatan kerja, tidak mau direlokasi, kerusakan lingkungan (ekologi), dan masyarakat belum memahami orentasi dan tujuan pemerintah. Subtansi atas faktor tujuh, lebih merujuk pada aspek transparansi, responsibiliti, dan akuntabilitas pemerintah. Faktor ini, sangat menunjang dan berpengaruh terhadap intensitas gerakan protes. Sementara faktor eksternal bersumber dari keterlibatan mahasiswa (SEKBER). Sedangkan bentuk protes massa, diwujudkan dalam : aksi demonstrasi dan orasi, simbolik, dan intervensi. Fakta tentang faktor protes, subtansinya terletak pada sikap mempertahankan nilai yang sangat otoritatif. Transformasi nilai barang, menjadi dimensi kekuasaan yang pada akhirnya menentukan kesadaran kolektif untuk melakukan perlawanan. Protes pembangunan oleh kelompok asosiasi (WTT), tidak bermakna menolak pembangunan bandara melainkan mempertegas dan mempertahankan hak asasi berupa kehormatan diri, eksitensi sumber daya tanah serta kelangsungan hidup.
Fakta tentang faktor protes massa adalah rasional protes, dengan mempertimbangkan : kelangsungan hidup, tingkat produksi, mayoritas petani, tersedianya lapangan kerja. Bahkan gerakan protes sudah masuk dalam tahap midlle force yang selanjtnya mengancam stabilitas dan eksitensi lembaga. Maka, perlu mempertimbangkan lagi resiko negatif pembangunan bandara. Gerakan yang terorganisir, dapat merusak integrasi bahkan lebih besar dari kekacauan adalah kekerasan, deviasi massa serta revolusi dan separatis (revivalist movment).

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: *276
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 25 May 2022 06:54
Last Modified: 25 May 2022 06:54
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/19205

Actions (login required)

View Item
View Item