DODI PRABOWO (2015) UPAYA PENGEMBANGAN HERBAL BANDOTAN SEBAGAI AGEN KEMOPREVENTIF PADA KANKER PAYUDARA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (187kB)
Bab I.pdf
Download (24kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (115kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (139kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (600kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (84kB)
Abstract
*444 Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan
pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular (Sedyaningsih, 2012).
Di tahun 2005 sebanyak 40.140 orang meninggal karena kanker payudara.
Sebuah penelitian menyatakan efektifitas senyawa friedelin dalam Mesua
daphnifolia secara invitro terhadap kanker payudara yang memiliki efek
signifikan (anum, et al., 2011). Disisi lain, ageratum conyzoides L.
mengandung senyawa friedelin, flavonoid, alkaloid dan santon (Wijaya,
1996).
Peneliti berusaha mengembangkan agen kemopreventif dengan
senyawa aktif yang poten akan tetapi memiliki bahan baku yang relatif
terjangkau. Herba bandotan merupakan rumput liar yang dapat tumbuh
diberbagai kondisi sehingga untuk budidaya dan pengembangannya
dibutuhkan biaya yang relatif rendah serta kandungan friedelin yang
diduga memiliki aktifitas anti kanker.Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui apakah herba bandotan memiliki senyawa friedelin yang
diduga memiliki aktifitas kemopreventif dan seberapa besar aktivitas
kemopreventif dari ekstrak herba bandotan serta dosis optimal pemberian
ekstrak.
Penelitian ini menggunakan metode in silico dengan pengamatan
ikatan antara reseptor HER2 (3PP0) dengan friedelin turunan triterpenoid
yang diduga memiliki aktifitas kemopreventif serta uji in vivo yang
melibatkan 35 tikus Sprague dawley diinduksi DMBA. Terbagi menjadi 5
kelompok perlakuan, kelompok DMBA/kontrol sebagai kontrol positif,
DMBA+ekstrak 750 mg/kg bb, DMBA+ekstrak 1500 mg/kg bb, CMC-Na
serta kelompok tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif.
Hasil dari pengujian in silico menunjukan hasil ikatan Native ligand-
3PP0 -103.90, Lapatinib-HER2 -130.03, Doksorubisin-HER2 -80.76, serta
friedelin-HER2 -126.06. Pengamatan uji in vivo dengan pengamatan HE
dan IHC yang diintepretasikan dalam statistika menunjukan perbedaan
yang signifikan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak herba bandotan
memiliki senyawa friedelin dengan skor ikatan docking -126.06 dengan
3PP0 memiliki aktifitas kemopreventif lebih baik secara signifikan
dibanding dengan tanpa pemberian ekstrak pada tikus yang diinduksi
DMBA. Dosis optimal ekstrak herba bandotan terdapat pada dosis 1500
mg/kg bb.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | *444 EKTRAK ETANOLIK AGERAM CONYZOIDES - FRIEDELIN - HER-2 EKTRAK ETANOLIK AGERATUM CONYZOIDES, FRIEDELIN, HER-2. |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 May 2022 06:50 |
Last Modified: | 24 May 2022 06:50 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/19426 |