YUSRIZAL (2005) KAJIAN KINERJA PINTU SORONG PADA MODEL SALURAN IRIGASI (PINTU A). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (233kB)
Abstract.pdf
Download (44kB)
Bab I.pdf
Download (69kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (131kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (88kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (118kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (442kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (33kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (199kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (12kB)
Abstract
Dalam mengukur debit yang mengalir mclalui saluran irigasi, diperlukan alat pengukur/pengatur khusus. Alat ini da pat berfungsi menerus sepanjang
waktu sesuai dengan lama pengaliran dan sebisa mungkin sama dengan umur
saluran. Selain itu dat pengulatilpengatur juga harus mudah dipasang, mudahdioperasikan dan awet. Tujuan dari penclilian ini adalalt mengsamburAun
hubungan antara kedalaman air (HI, H2, 113) dengan tinggi bukaan pintu air (t). Menggambarkan hubungan antara kedalaman air (H2) dengan kedalaman air (H3). Menggambarkan hubungan antara debit air (Q2) dengan debit air (Q3).
Menggambarkan hubungan antara debit air (Q2, Q3) dengan tinggi bukaan pintu air (t).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanilca Fluida dan
Hidraulika Jurusan Teknik Sipi! Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, dengan menggunakan alat multy purpose teaching llume untuk
pengtijian debit peluap segitiga dan membuat saluran irigasi buatan, dcngan model pintu air jenis sorong yang terbuat dari bahan acrylic. Data-data yang diperoleh dari pengujian dianalisa dengan menggunakan rumus pcluap segitiga
untuk menghitung debit, metode vo1umetrik koefisian korelasi, analisis kalibrasi
dan analisis regresi.
Dari hasil analisa diperoleh hubungan antara kedalaman air padasaluran utama (H1) dan kedalaman air setelah pintu air B (113) dengan tinggi
bukaan pintu air (t) terjadi penurunan debit dan (113) dengan t terjadi kenaikan
debit yaitu pada ketinggian air di atas pelzzap segitiga (!11) berturut-turut yaitu
3,5 cm, 3,75 cm, 4,0 cm, 4,25 cm dan 4,5 cnt. Hubungan atttara kedalaman air
setelah pintu air A (112)dengan kedalaman air setelah pintu air B (H3) digambar
dengan regresi linear dan nilai R2 berada pada kisaran 0,9845 sampai 0,9781
sehingga tergolong sangat kuat hubungannya yaitu pada ketinggian air di atas
peluap segitiga (h1) berturut-turut yaitu : 3,5 cm, 3,75 cm, 4,0 cm, 4,25 cm dan
4,5 cm. Hubungan antara debit aliran setelah pitttu A (Q2) dengan debit aliran
setelah pintu B (Q3) digambar dengan regresi linear dan nilai R2 berada pada
kisaran 0,9796 sampai 0,9857 sehtngga tergolong sangat k-uat hubungannya
yaitu pada kefinggian air di atas peluap segitiga (121) berturut-turut yaitu : 3,5
cm, 3,75 cn4 4,0 cm, 4,25 cm dan 4,5 cm. Hubungan antara debit aliran (Q2,Q3)
dengan tinggi bukaan pintu air (t) digambar dengan regresi linear dan nilai R2
untuk Q2 berada pada kisaran 0,948 sampai 0,9538 dan untuk Q3 berach padu
kisaran 0,9606 sampai 0,9581 sehingga tergolong sangat kuat hubungannya
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | IRIGASI |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 29 Mar 2022 02:42 |
Last Modified: | 29 Mar 2022 02:42 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/19805 |