Achmad Farisi (2020) PENGARUH AKSI PENYADAPAN AUSTRLIA TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-AUSTRALIA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (340kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (252kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (7kB)
Bab I.pdf
Download (440kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (255kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (191kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (145kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (101kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (122kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (252kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (566kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (920kB)
Abstract
ABSTRAK
Kasus penyadapan yang dilakukan oleh intelijen Australia terhadap pejabat Indonesia pada Agustus 2009 dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Australia ingin mengetahui keseriusan Indonesia dalam menyikapi hubungan bilateral kedua negara. Karena tingginya interdependensi Australia terhadap Indonesia, namun tidak sebaliknya, Australia takut "kehilangan" Indonesia. Indonesia telah menjadi negara penting bagi Australia dalam berbagai bidang seperti ekonomi dan keamanan. Oleh karena itu, Australia menargetkan untuk menyadap Sri Mulyani Indrawati yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia. Di bidang keamanan, bagi Australia, Indonesia merupakan negara penyangga yang menahan ancaman dari utara jika ada yang ingin menyerang Australia.
Selain itu, partisipasi Amerika Serikat yang "membonceng" Australia dalam penyadapan ini juga benar adanya. Kedekatan hubungan dengan Australia memberikan kemudahan bagi AS untuk mengakses informasi dari Australia dalam menyadap Indonesia untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai kepentingan nasionalnya di kawasan Asia Pasifik. Pendapat ini didukung oleh beberapa fakta tentang kepentingan AS di Asia Pasifik dan beberapa pendapat ahli. Tetapi mengapa Australia menargetkan mantan Menteri Hukum dan HAM belum bisa dikatakan berlatar belakang lain karena penulis belum mampu memberikan bukti yang cukup kredibel.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 04:18 |
Last Modified: | 02 Nov 2021 04:07 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2014 |