IMAN SUMARLAN, S.IP. (2015) PERSISTENSI ARAB SAUDI MENGIMPLEMENTASIKAN KAFALA DALAM KEBIJAKAN BURUH MIGRAN “THE PERSITENCE OF ARAB SAUDI IMPLEMENTING KAFALA ON MIGRANTS WORKER POLICY”. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (144kB) |
|
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (659kB) |
|
|
Text (Halaman Pengesahan)
IMAN SUMARLAN -.pdf Download (474kB) |
|
|
Text (Abstract)
Abstract.pdf Download (151kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (565kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) |
|
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Download (524kB) |
|
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (611kB) |
Abstract
Migrasi penduduk dari daerah yang terbatas akses ekonominya ke negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi merupakan fenomena global. Dalam konteks Indonesia, sejak awal tahun 1980, Saudi Arabia merupakan tempat yang paling banyak mempekerjakan buruh migran perempuan Indonesia sebagai PRT (pekerja rumah tangga). Penelitian ini mengkaji akar masalah buruh migran yakni budaya kafala. Dengan menggunakan teori konstrukstivis, teori implementasi kebijakan dan actor rasional penelitian ini mencoba mendapatkan factor-faktor penyebab Arab Saudi sulit mengubah budaya kafala. Selain Saudi Arabia, negara-negara lain di Timur Tengah yang mempekerjakan buruh migran Indonesia adalah Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, dan Yordania. Laporan statistik terakhir dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2006 menunjukkan selama 5 tahun terakhir (2001–2005), jumlah penempatan tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah sekitar 943 ribu orang atau sekitar 200 ribu orang per tahunnya. Banyak kekerasan yang dialami oleh buruh migran perempuan Indonesia dilaporkan. Proses penyelesaian dengan menggunakan jalur diplomasi maupun hukum seringkali macet dan tidak menyelesaikan masalah. Hal ini di antaranya disebabkan oleh buntunya akses karena begitu tertutupnya negara yang bersangkutan. Kuat ditengarai tidak adanya pemahaman mendalam tentang aspek budaya kafala. Ditambah sikap arogansi salah satu pihak yang merasa memiliki struktur ekonomi dan kedudukan politik yang tinggi atas yang lain.
| Dosen Pembimbing: | DR.NUR AZIZAH | NIDN512126201 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S2) |
| Uncontrolled Keywords: | BUDAYA KAFALA, ARAB SAUDI, BURUH MIGRAN, IMPLEMENTASI KEBIJAKAN |
| Divisions: | Pasca Sarjana > S2 Hubungan Internasional |
| Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
| Date Deposited: | 22 Feb 2022 03:17 |
| Last Modified: | 06 Oct 2025 04:57 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/20498 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
