PENGARUH EDUKASI DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERKAIT PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN DI RW 07 KELURAHAN PRAWIRODIRJAN, KECAMATAN GONDOMANAN, KOTA YOGYAKARTA

Latar Belakang: Penggunaan obat tradisional didasari dengan anggapan masyarakat bahwa obat tradisional lebih aman dan mudah untuk didapatkan. Anggapan tersebut dinilai masih minim pengetahuan, sehingga perlu dilakukannya edukasi mengenai obat tradisional untuk mengetahui penggunaan obat tradisional dengan benar. Media yang digunakan adalah leaflet karena ringkas, simpel dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi menggunakan media leaflet terhadap tingkat pengetahuan tentang obat tradisional pada masyarakat RW 07 Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah deskriptif eksperimental dengan desain one group pretest-posttest dan pemberian treatment berupa leaflet. Penelitian ini mengikutsertakan 77 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan menggunakan data primer berupa kuesioner. Penilaian pada kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala Guttman yang kemudian total nilai di interpretasikan menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Penelitian ini dilakukan di RW 07 Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta dan pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2020.
Hasil Penelitian: Gambaran penggunaan tentang obat tradisional di RW 07 Kelurahan Prawirodirjan, yaitu masyarakat menggunakan obat tradisional untuk mengurangi efek samping dari penggunaan obat kimia (43%), sumber informasi masyarakat berasal dari keluarga (40%), masyarakat memperoleh obat tradisional dari toko obat tradisional (49%), obat tradisional bentuk rebusan paling banyak digunakan (61%), merasakan efek sembuh setelah mengkonsumsi obat tradisional (95%). Hasil tingkat pengetahuan saat pre-test terdapat 6 responden (7,79%) kategori baik, 45 responden (58,44%) kategori cukup, dan 26 responden (33,77) kategori kurang. Tingkat pengetahuan setelah diberikan edukasi hasil dari post-test terdapat 27 responden (35,06%) kategori baik, 43 responden (55,84) kategori cukup, dan 7 responden (9,09%) kategori kurang.
Kesimpulan: Pemberian edukasi berupa leaflet berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan masyarakat RW 07 Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.