Pengaruh Baffle Cut Terhadap Heat Transfer, Pressure Drop, Dan Tegangan Pada Shell And Tube Heat Exchanger

Shell and tube heat exchanger adalah perangkat transfer panas yang paling banyak digunakan di dunia industri. Konstruksi yang kuat, operasi yang andal dan perawatan yg mudah menjadi alasan dipilihnya tipe ini. Penelitian perancangan heat exchanger disisi shell dan tube banyak dilakukan untuk mendapatkan unjuk kerja yang optimal. Desain sisi shell dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh baffle cut terhadap heat transfer, pressure drop, dan tegangan yang terjadi pada shell and tube heat exchanger. Penelitian perancangan heat exchanger ini digunakan untuk proses produksi oksigen berkapasitas 30 ton/hari dengan melakukan analisis heat transfer, pressure drop, dan tegangan. Standar desain yang digunakan pada proses perancangan menggunakan Tubular Exchanger Manufacturer Assosiaciation (TEMA) edisi ke9. Bidang aliran dan suhu disisi shell divisualisasikan mengunakan paket computational fluid dynamics (CFD) pada platform SimScale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variasi baffle cut terhadap efektivitas heat exchanger dalam menukar kalor yaitu semakin besar baffle cut maka efektivitas heat exchanger dalam menukar kalor menurun. Nilai efektivitas heat exchanger dalam menukar kalor paling besar terdapat pada variasi baffle cut 17,5% yaitu 1,009. Nilai efektivitas heat exchanger dalam menukar kalor paling rendah terdapat pada variasi baffle cut 32,5% yaitu 0,985. Pengaruh variasi baffle cut terhadap pressure drop yaitu semakin besar baffle cut maka nilai pressure drop semakin kecil. Nilai pressure drop paling besar terdapat pada variasi baffle cut 17,5% yaitu 31219,28 Pa. Nilai pressure drop paling rendah terdapat pada variasi baffle cut 32,5% yaitu 8181,38 Pa. Pengaruh variasi baffle cut terhadap tegangan yaitu semakin besar baffle cut maka semakin besar tegangan maksimal pada komponen tube. Pengaruh tersebut terjadi pada penelitian baffle cut 17,5%, 20%, 22,5%, 25%, 27,5%, 30