UMY KARTIKA (2015) PENGARUH SHALAT DALAM MENURUNKAN TINGKAT ANSIETAS DAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Cover.pdf
Download (30kB)
Halaman Judul.pdf
Download (462kB)
Bab I.pdf
Download (117kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (314kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (179kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (200kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9kB)
Daftar Pustaka.doc
Download (1MB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (107kB)
Abstract
Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri Latar belakang: Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan perawatan mandiri yang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yang yang optimal, salah satunya melalui koping yang optimal, salah satunya melalui koping yang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yang yang optimal, salah satunya melalui koping yang optimal, salah satunya melalui koping yang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yang yang optimal, salah satunya melalui koping yang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yangyang optimal, salah satunya melalui koping yang sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu sehat. Shalat dapat membantu pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan pencapaian koping yang sehat dengan cara mempromosikan relaksasi dan menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pe menurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Pemenurunkan kecemasan sehingga berdampak pada kontrol glikemik. Penelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini nelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh shalat terhadap tingkat ansietas dan kadar glukosa darah.glukosa darah. glukosa darah.glukosa darah. glukosa darah.glukosa darah. glukosa darah.
Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan preprepre-post post test without control group test without control grouptest without control group test without control group test without control grouptest without control grouptest without control group test without control group test without control group test without control group design design . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang . Sebanyak 12 orang responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik berpartisipasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik consecutive consecutive consecutive consecutive consecutive consecutive consecutive consecutive sampling sampling . RespondeRespondeResponde n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari n diberikan intervensi shalat lima waktu selama hari kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang kemudian diukur tingkat ansietas dan kadar glukosa darah. Analisis data yang digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah Wilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank Test Wilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank Test Wilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank TestWilcoxon Sign Rank Test , Friedman Test Friedman Test Friedman TestFriedman TestFriedman Test , dan , dan Mann Whitney.Mann Whitney. Mann Whitney.Mann Whitney. Mann Whitney. Mann Whitney.Mann Whitney.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shal Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalat mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat at mampu menurunkan tingkat ansietas (p=0,003, ansietas (p=0,003, ansietas (p=0,003, ansietas (p=0,003, ansietas (p=0,003, ansietas (p=0,003, mean rank= 6,00 mean rank= 6,00 mean rank= 6,00 mean rank= 6,00 mean rank= 6,00 -0,00) 0,00) dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, dan kadar glukosa darah (p=0,002, mean mean mean rank= 6,50 rank= 6,50 rank= 6,50rank= 6,50 -0,00 ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ). Faktor usia, diit, dan dosis insulin juga mempengaruhi tingkat ansietas dan kadar glukosa darah pasien.ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien.ansietas dan kadar glukosa darah pasien.ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien.ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien. ansietas dan kadar glukosa darah pasien.ansietas dan kadar glukosa darah pasien.
Kesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat mKesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat mKesimpulan: Shalat dapat mKesimpulan: Shalat dapat m Kesimpulan: Shalat dapat menurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah enurunkan tingkat ansietas dan kadar glukosa darah pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk pada klien DM tipe 2. Perawat seharusnya memfasilitasi pasien untuk melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, melaksanakan shalat lima waktu dan tetap memperhatikan faktor usia, diit, dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengadosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga dosis insulin. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan denga n memodifikasi metode n memodifikasi metode n memodifikasi metode n memodifikasi metode n memodifikasi metode penelitian menjadi penelitian menjadi penelitian menjadi penelitian menjadi penelitian menjadi penelitian menjadi penelitian menjadi mixed methods mixed methodsmixed methodsmixed methods mixed methods
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SHALAT, TINGKAT ANSIETAS, KADAR GLUKOSA DARAH, DM TIPE KATA |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Magister Keperawatan S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 19 Feb 2022 07:40 |
Last Modified: | 19 Feb 2022 07:40 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/20755 |